Rd Ahmad Al Ghazali Al Bantani, juga menyarankan perlunya menyambut hari-hari kita dengan kepribadian baik.
Seperti spa kita menyambutnya ?
Tinggalkan kesombongan dan sambutlah kerendahan hati. Tinggalkan keegoisan dan sambutlah kebersamaan. Tinggalkan keserakahan dan sambutlah kedermawanan.
Tinggalkan kebencian dan sambutlah cinta kasih. Tinggalkan kecemburuan dan sambutlah kedamaian.
Tinggalkan sakit hati dan sambutlah pemaafan. Tinggalkan kebodohan dan sambutlah keaifan. Tinggalkan kebohongan dan sambutlah kejujuran.
Kesabaran
Tinggalkan kemunafikan dan sambutlah ketulusan. Tinggalkan kemarahan dan sambutlah kesabaran. Tinggalkan kecurigaan dan sambutlah pemakluman.
Tinggalkan kepicikan dan sambutlah kebesaran jiwa. Tinggalkan rasa minder dan sambutlah kepercayaan diri. Tinggalkan keputusasaan dan sambutlah optimisme.
Tinggalkan kebimbangan dan sambutlah keyakinan. Tinggalkan permusuhan dan sambutlah persahabatan. Tinggalkan keangkuhan dan sambutlah keramahan.
Tinggalkan gaya hidup berfoya foya dan sambutlah hidup hemat bersahaja. Tinggalkan keburukan dan sambutlah kebaikan. Tinggalkan pemaksiatan dan sambutlah ketaatan.
Ada pepatah : “Waktu berlalu bagaikan air” Waktu berjalan sangat cepat seperti air mengalir. Air selalu mengalir ke Samudera Raya dan tidak akan kembali lagi
Begitu juga hari hari yang sudah kita lalui. Tidak akan pernah kembaki lagi. Kenyataan ini harusnya menyadarkan kita. Untuk.menggunakan waktu dengan bijaksana. Jangan sampai waktu berlalu begitu cepat tanpa kita bisa berbuat apa apa.
Setiap pagi ketika kita bangun dari tidur. Saat itulah kita diingatkan bahwa Tuhan masih memberikan kita suatu kehidupan yang baru.
Anugerah yang kita terima ini merupakan kesempatan bagi kita untuk.melakukan sesuatu yang bermakna dan menjadi berkah bagi sesama.
Tidak ada tombol rewind untuk waktu yang kita lalui. Maka dari itu menfaatkan waktu kita sebaik mingkin. Sehingga bisa bermanfaat bagi diri semdiri dan bagi orang lain.
Semoga Allah selalu menjaga kita dalam.kebaikan. Berkata baik, berfikir baik berhati baik, berbuat baik, berprasabgka baik dan tidak pernah merasa diti kita yang paling baik dan benar. Aaniin yaa rabbal aalaamin. (Ana)
