Serangan militer Rusia ke Ukraina terus menaikkan tensi geopolitik dunia. Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan agar persenjataan nuklir Negara itu segera disiagakan.
Bahkan untuk melawan tekanan global yang ditetapkan atas langkah agresi Moskow ini, diketahui untuk meluncurkan nuklir itu dapat dikendalikan Putin melalui sebuah tas kerja yang sering dibawanya.
Tas yang dikenal dengan nama Cheget itu. Berisi alat semacam kompuer kecil yang dapat diaktifkan dengan menggunakan kode kunci khusus yang dipersonalisasi 24 jam penuh.
Pada 2019 lalu, untuk pertama kalinya tas ini diperlihatkan ke publik. Penayangan itu dilakukan oleh media resmi milik Kementrian Pertahanan Rusia, Zvesda.
‘’Salah satu komponen tas kerja tersebut, adalah kartu flash. Itu adalah individu. Dan itu adalah salah satu kunci yang dimasukkan ke dalam system’’, jelas Presenter media resmi itu, Alexei Yegorov.
Rusia sendiri sejauh ini, memiliki 6 ribu hulu ledak nuklir di seluruh dunia. Ini menjadikannya sebagai Negara pemilik hulu ledak nuklir terbesar dunia. Nuklir itu saat ini, sudah disiagakan di baik darat, laut, maupun udara setelah Putin memerintahkannya.
Diprediksi hanya butuh 10 menit saja dari Putin yang menekan tombol Cheget hingga ke peluncuran. ‘’Entah hulu ledaknya sudah terpasang di rudal, atau bomnya sudah ada di atas pesawat pengebom dan kapal selam’’. Sementara itu situasi Ukraina semakin mencekam.
Rusia kembali menerjunkan konvoi pasukan yang begitu panjang untuk menembus ibukota Kiev. Lalu apa yang terjadi jika tombol nuklir ditekan Putin ?
Putin Tinggal di Bunker Mewah
Terakhir Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan diungsikan ke sebuah bunker perlindungan mewah di bawah tanah di Rusia. Ada apa ? Karena kekhawariran perang nuklir besar bisa terjadi menghantam Negara itu di tengah serangannya ke Ukraina.
Putin sembunyi dalam bunker. Apakah sudah bersiap gunakan nuklir ? The Sun pada 20/3/2022, dalam laporan terbarunya mengungkapkan, jika Putin dan deretan petinggi militernya memimpin jalan invasi dari dalam bunker pertahanan nuklir yang lokasinya sangat dirahasiakan.
Beredarnya pemberitaan ini , tak ayal memicu kekhawatiran Ukraina, dan sekutunya, jika Putin telah bersiap menggunakan senajata nuklir. Seperti diberitakan daymail pada Kamis, 31/3/2022, pergerakan pesawat yang ditumpangi elit militer Rusia dan pejabat tinggi menuju ke suatu tempat di Siberia, diyakini sebagai basis pertahahan nuklir tingkat tinggi yang dimiliki Rusia saat ini.
Sebelumnya, Juru Bicara Federasi Rusia, Dmitry Peskov telah menyampaikan jika Rusia tidak akan menggunakan nuklir.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menegaskan, Presiden Rusia Vladimir Putin dan jajarannya, tidak akan memakai senjata nuklir dalam perang Ukraina. Peskov memastikan hal tersebut kendati Rusia terus terpojok oleh ‘’perang total’’ yang dikobarkan Barat.
Sejata nuklir sendiri menjadi isu sensitive sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 /2/2022. Sejak awal invasi, Putin mengindikasikan, dia bisa nekat menggunakan sejata nuklir jika ada pihak ketiga yang mengintervensi Ukraina.
Pada akhir Peberuari lalu, Putin pun memanaskan suatuasi dengan menyiagakan pasukan deterens (nuklir) Rusia. Akan tetapi, Peskov mengklaim, Putin atau siapapun di Moskow, tidak pernah kepikiran menggunakan senjata nuklir. ‘’Saya pikir tidak akan terjadi (pemakaian senjata nuklir). Namun dia (Putin) cukup berani dalam mengatakan ‘’jangan mengganggu. Jika mengganggu, kami punya segala daya untuk mencegah itu dan menghukum siapa pun yang ingin ikut campur’’, kata Peskov kepada PBS via TASS, selasa 29/3/2022.
‘’Tidak ada yang berfikir tetang menggunakan bahkan ide untuk menggunakan senjata nuklir pun tidak ada’’, lanjutnya. Peskov menambahkan, sankski beruntun dan meluas dari Negara-negara Barat, dianggap Kremlin sebagai deklarasi perang ekonomi global. Peskov menyebut Rusia tengah beradaptasi dengan situasi ekonomi baru ini. Namun, dia juga menyayangkan respons ‘’tak bersahabat’’ Negara Negara Barat mengenai sanksi ekonomi.
‘’ Kita memasuki fase sebuah perang total. Negara – Negara Eropa Barat, Amerika Serikat, Kanada, Australia, mereka sebenarnya menggelorakan perang lawan kami di bidang perdagangan, ekonomi, menyita property –properti kami, menyita dana kami, memblokir hubungan financial kami. Dan kami harus beradaptasi dengan realita baru ini’’, tutur Peskov.
Di lain sisi, Peskov juga menyorot komentar terkini Presiden Joe Biden, tentang Vladimir Putin. Dia menyebut pernyataan Pesiden Biden yang semakin keras, cukup menghawatirkan. ‘’Pernyataan tentang apakah Putin seharusnya berkuasa atau tidak di Rusia. Tentu saja tak bisa diterima. Bukan Presiden Amerika Serikat yang berhak memutuskan siapa yang menjadi presiden Rusia, melainkan rakyat Rusia yang memutuskan melalui pemilu’’, tandasnya.
Pada akhir pekan lalu, Biden membuat komentar controversial dengan menyebut Putin ‘’tukang jagal’’, dan ‘’tidak boleh dibiakan berkuasa’’. Gedung Putih telah mengklarifikasi pernyataan Biden bahwa mereka tidak berniat menggulikan rezim Putin. Biden sendiri mengklarifikasi, pernyataannya adalah ‘’kemarahan personal, tidak terkait kebijakan Washington.
Namun tetap saja, beberapa Reporte senior menakutkan jika Putin bisa saja menggunakan nuklir. Apalagi melihat reaksi internasional yang terlalu memberatkan Rusia.
Putin Asingkan Diri ?
Presiden AS Joe Biden menanggapi, tinggalnya Presiden Putin dalam sebuah bunker mewah. Ada indikasi Putin mengasingkan diri dan tangkap Penasehatnya. Tampaknya, kata Biden, Putin tengah isolasi diri. Dan mungkin telah memecat atau menahan beberapa penasehatnya. Meski begitu, Biden mengatakan, dirinya tidak memiliki bukti kuat terkait hal ini.
‘’Seberapa parah Preiden Vladimir Putin mendapat infoermasi yang salah dari para Penasehatnya ? Itu pertanyaan terbuka. Ada banyak spekulsi. Tapi sepertinya, dia, saya tidak mengatakan ini dengan pasti, dia tampaknya mengasingkan diri dan ada beberapa indikasi bahwa dia telah dipecat, atau ditempatkan di bawah rumah penangkapan Beberapa penasehatnya. Tetapi saya tidak ingin terlalu banyak memikirkannyasaat ini karena kami tidak memiliki banyak bukti kuat’’, jelas Biden.
Intelejen AS klaim, Putin dibohongi bawahannya soal invasi di Ukraina. Pemerintah AS membeberkan dokumen yang menunjukkan Putin disesatkan bawahannya terkait informasi invasi ke Ukraina. Situasi ini mengakibatkan ketegangan terus menerus antara Putin dan para pejabat militer Rusia. Intelijen AS menarik kesimpulan, Putin tidak tau militer Rusia mengirimkan personel wajib militer ke Ukraina.
Biden : Amerika Akan Pimpin Tatanan Dunia Baru
Cita – Cita Presiden Rusia Vladimir Putin, negaranya akan memimpin Tatanan dunia baru, sebagai Negara adidaya, mengalahkan Amerika, mendapat tantangan dari Presiden Amerika, Joe Biden. ‘’Amerika akan pimpin dunia baru’’, ujarnya.
Dilansir Fox News, 22/3/2022, Pernyataan Presiden Amerika Serikat , yang mengejutkan itu, dilontarkan saat berpidato dalam pertemuan Business Roundtable CEO Quartely, Senin 21/3/2022. Secara blak – blakan Biden menyebut Amerika akan memimpin New World Order atau tatanan dunia baru, dengan kesempatan yang besar untuk membuat perubahan.
‘’Kalian tahu, kita sekarang berada di titik balik. Saya percaya di perekonomian dunia, bukan hanya perekonomian dunia yang berdampak, pada tiga atau empat generasi, sebagai salah satu dari generasi itu. Sebagaimana salah satu pemimpin militer sampaikan kepada saya. Enam juta orang meninggal sejak 1900 sampai 1946, dan semenjak kami telah membentuk tatanan dunia yang liberal. Hal itu, tidak terjadi lagi cukup lama. Namun tidak sampai membuat kekacauan. Sekaranglah waktunya situasi berubah. Akan ada New Wold Order di dunia. ‘’Dan kami ( Amerika ) akan memimpinnya. Kami akan mempersatukan Negara – Negara yang merdeka’’, ujar Biden.
Menurutnya, kini saatnya para elit Amerika untuk membuat beberapa perubahan dan posisi, guna memimpin tatanan dunia baru.
Pernyataan Biden tersebut, dibuat setelah membicarakan tentang dampak Pandemi Virus Corona terhadap dunia.
Tak ayal, para penggemar teori konspirai di penjuru dunia dibuat heboh oleh pernyataan Biden tersebut. Para pengamat bahkan menyimpulkan jika Biden mengonfirmasi kebenaran tentang adanya New World Order.
Rusia Siap Pimpin Dunia, Gantikan Barat
Pada berapa hari lalu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, memberikan pernyataan, Rusia Siap Memimpin Dunia menggantikan Barat. Ini juga salah satu pertimbangan, Rusia bergerak. Putin bertekad Amerika Serikat kalah satu langkah di belakang Rusia.
Salah satu tekadnya, Bitcoin adalah karya Putin untuk meruntuhkan dollar. Rusia sudah memindahkan sebagian besar dana mereka. Rusia sudah membuat Eropa ketergantungan gas Rusia. Amerika sebagai jargon pemimpin dunia, mulai dipertanyakan. Amrika ternyata tidak bisa mengatur Uni Emirat Arab.
Kedekatan Putin 2 tahun lalu kepada Arab Saudi, makin erat. Rusia ingin membuat pabrik senjata di Arab. Amerika juga tau, bahwa Putra Mahkota UEA akrab dengan Rusia. Amerika merespons melalui pejabat PBB, propaganda kepada dunia membuatnya tetap dipandang lebih baik. Barat dan sekutunya, adalah bagian dari dunia yang egois. (dari berbagai sumber)
Laporan Nurhayana Kamar