Aktivitas Merokok dalam Rumah Tinggi, Mahasiswa PBL II FKM Unhas Buat Papan Wicara Himbauan Wujudkan Rumah Bebas Asap Rokok

Terhitung sejak tanggal 5 Januari 2022, mahasiswa FKM Unhas tengah melaksanakan kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) II pada sejumlah kecamatan di Kabupaten Takalar.

Kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) I yang telah dilaksanakan pada Juli 2021 lalu.

Kegiatan PBL II menuntut mahasiswa FKM Unhas untuk mampu mengimplementasikan rancangan program intervensi yang telah disusun pada PBL I berdasarkan prioritas masalah kesehatan yang ditemukan di wilayah kerja masing-masing.

Program intervensi tersebut nantinya diharapkan mampu menjadi alternatif solusi dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.

Mahasiswa FKM Unhas yang tergabung dalam Posko 25 Desa Sawakong mendapatkan sejumlah masalah kesehatan yang dijadikan prioritas.

Salah satu masalah tersebut ialah masih tingginya perilaku merokok dalam rumah yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Sawakong, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar.

Baca Juga:  Mengapa Lab Uji Farmasi Penting? Fakta di Baliknya!

Padahal, perilaku merokok dalam rumah menjadi salah satu indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang diusung oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Merokok di dalam rumah dapat menimbulkan segudang bahaya yang dapat mengancam kesehatan anggota keluarga yang ada. Utamanya pada ibu yang sedang hamil.

Penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang terpapar asap rokok di dalam rumah 3,9 kali lebih berisiko melahirkan bayi prematur dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak terpapar asap rokok.

- Iklan -

Berangkat dari hal tersebut, mahasiswa PBL II FKM Unhas posko 25 melakukan program intervensi berupa pengadaan papan wicara.

Papan wicara tersebut berisi himbauan kepada masyarakat di Desa Sawakong agar mau untuk mewujudkan rumah bebas asap rokok.

Baca Juga:  Farmasi di Era Modern: Peran, Tantangan, dan Masa Depan

“Media informasi kesehatan dewasa ini memegang peranan penting dalam upaya mengubah perilaku masyarakat.

Media seperti papan wicara dinilai mampu menjadi alternatif solusi yang efektif dalam melakukan diseminasi informasi terkait himbauan untuk tidak merokok dalam rumah.” pungkas Abdul Hadi Al Muttaqin selaku penanggung jawab program.

Papan wicara ini dipasang tepat di depan Kantor Desa Sawakong guna memudahkan masyarakat untuk melihat papan wicara tersebut.

“Penentuan lokasi pemasangan juga berdasarkan hasil diskusi dengan sejumlah tokoh masyarakat di Desa Sawakong pada saat pelaksanaan seminar awal,” tutur Andi Tania Yasni Aldini selaku Koordinator Posko 25 Desa Sawakong.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU