Hacker dengan nama samaran Bjorka membuat keributan dengan tweet-nya di Twitter. Ia mencuri identitas orang-orang dari berbagai negara, mulai dari Menteri Komunikasi dan Informatika yang juga Direktur Eksekutif NasDem Johnny G Plate, hingga Puan Maharani.
Dalam salah satu kicauannya pada Minggu (11/9), peretas Bjorka mengaku memiliki teman baik di Indonesia. Tindakannya juga dilatarbelakangi oleh orang-orang terdekatnya, tak lain kakeknya sendiri. Memang, klaim ini tidak dapat dikonfirmasi karena bersifat sepihak.
“Saya punya teman Indonesia yang baik, dia banyak menceritakan tentang betapa kacaunya Indonesia. Dan saya melakukan ini untuknya,” tulis Bjorka di akun Twitter @bjorkanism.
Dia mengatakan kakek Bjorka awalnya memiliki kewarganegaraan Indonesia di luar negeri. Namun, karena kebijakan 1965, Ia kehilangan status sebagai warga negara Indonesia. Peretas Bjorka memuji kakeknya yang telah meninggal atas tindakannya yang mengejutkan.
Bjorka menjelaskan bahwa kakeknya adalah orang yang sangat cerdas dan telah merawatnya sejak kecil. Ia yakin kakeknya punya harapan untuk pulang dan membangun Indonesia dengan teknologi seperti yang dimiliki Presiden BJ Habibie.
Setelah itu, Hacker Bjorka kembali viral karena membocorkan identitas dan biodata lengkap dari sosok yang diduga membunuh aktivis Munir Said Thalid pada Minggu, 11 September 2022.
Akun Twitter dan Telegram Hacker Bjorka
Akun Twitternya menampilkan informasi pada profil berupa frasa “yea catch me if you can. email: god@bjork.ai”. Ia tercatat bergabung pada September 2022 dengan lokasi Warsaw, Polandia. Cuma mengikuti satu akun, ia punya lebih dari 183 ribu followers. Hal yang sama terjadi dengan akun Telegramnya.
Dikutip dari profil BreachForums, Bjorka, dengan status gender undisclosed (rahasia), baru bergabung di situs ini 9 Agustus 2022. Waktu online-nya tercatat hanya 1 hari, 12 jam, 49 menit, per Senin (12/9) pagi.
Baru dua bulan bergabung, reputasinya sudah mencapai 573 dan mendapat bintang enam. Akun Twitter Hacker Bjorka. Usai melakukan doxing dan terang-terangan menantang pemerintah Indonesia, mendadak akun Twitter dan Telegram Bjorka hilang dari jagat maya.
Hilangnya akun Twitter @Bjorkanism pertama kali terlihat pada Minggu (11/9), diikuti dengan hilangnya Channel Telegram secara tiba-tiba. Namun ternyata Bjorka sudah kembali dan siap melakukan sesuatu yang “lebih besar”.
Dalam obrolan pada 11 September, Bjorka belum memiliki akun Twitter, tetapi dia sudah memiliki banyak akun Twitter atas namanya. Dia juga mengatakan bahwa akun itu palsu. “Tapi tidak apa-apa, Bjorka tidak sendiri jadi tetap diam. Bjorka adalah kamu dan kita semua,” kata Bjorka dalam bahasa Inggris di akun Telegram barunya.
Bjorka juga menerbitkan jajak pendapat yang menanyakan ya atau tidak apakah akun Twitter baru harus dibuat. Karena dukungan yang luar biasa, Bjorka mengumumkan akun Twitter baru pada 12 September pukul 10:07 pagi. Dia memberikan tautan yang diperbarui ke akun Twitter-nya.
Akun Twitter @Bjorkanisms adalah akun terbaru Bjorka. “Baiklah, ini aku twitter baru saya,” kata Bjorka, dalam tautan akun twitter terbarunya. Selain itu juga terdapat Channel Telegram baru yang telah di privat dengan nama @BJORKANSM.
Rekam Jejak Hacker Bjorka
Melansir dari CNNIndonesia.com pelanggaran data pertama di breached.to adalah pembobolan data pelanggan Tokopedia pada April 2020, berukuran data 11 GB (terkompresi) dan 24 GB (tidak terkompresi). Ini termasuk ID pengguna, kata sandi hash, email, dan nomor telepon.
Bocoran kedua adalah 270.904.989 data pengguna media sosial dari literatur Wattpad pada 20 Agustus. Data ini disusupi pada Juni 2020. Konten termasuk kata sandi, login, nomor kontak, dan nama asli. Di hari yang sama, Bjorka merilis 26 juta data pelanggan IndiHome. Konten mencakup nama, email, jenis kelamin, nomor identifikasi kependudukan (NIK), dan alamat IP Anda dari semua situs web yang Anda kunjungi. Mematikan.
Pada 31 Agustus, pengguna ini mengunggah 1,3 miliar kartu SIM yang diduga dicuri Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Isinya NIK, nomor telepon, provider, tanggal registrasi.
Bjorka tak henti-hentinya menggemparkan Indonesia, Dia kembali merilis data kependudukan 105 juta dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 6 September lalu. Isinya mulai dari NIK, Nomor Kartu Keluarga (KK) hingga nama lengkap.
Lebih mengejutkan adalah bocornya data surat rahasia kepada Presiden Jokowi periode 2019-2021 pada 9 September. Salah satunya adalah surat dalam amplop tertutup dari Badan Intelijen Federal (BIN).
Heru Budi Hartono, Sekretaris Jenderal Presiden (Kasetpres), mengatakan saat ini pihak berwenang sedang menangani kasus pembobolan data secara hukum dan mencari pelakunya.
“Saya rasa pihak penegak hukum akan memproses secara hukum dan mencari pelakunya,” kata Heru, dikutip dari Antara, Sabtu (10/9).
Bjorka pun mengomentari pernyataan Kasetpres dengan sindiran tajam.
“do u know that u and all ur people no one can do this? because it’s been 21 days since my first leak. and all of u are still confused about where to start (Sadar enggak sih tak seorang pun dari Anda dan semua orang-orang Anda bisa melakukannya? 21 hari sejak pembocoran data pertamaku, Anda semua masih bingung dari mana memulainya, red),” kicau dia di akun Twitter-nya, @bjorkanisme, Sabtu (10/9) malam.