“ ALANA “

Sepi, itulah yang ku rasakan saat ini aku merasa kesepian.Tidak banyak tau ” I like when i’m alone but not always“. Ponselku yang sedari tadi berdering namun tidak kuhiraukan, kubiarkan ia berdering tanpa berniat mengangkatnya.

Ku langkahkan kakiku tanpa arah dan tujuan. Mataku menangkap sesuatu yang menarik perhatianku.”Pantai” satu kata yang berhasil terucap dari bibirku.

Ku lirik jam tanganku jam menunjukan pukul 5.00 PM. Ku susuri bibir pantai yang sangat indah tanpa melihat orang-orang sekelilingku. ” Kheeemmm ternyata jalan sendiri jauh lebih menyenangkan” Ucapku.

Aku duduk tepat di bibir pantai, ku luruskan pandanganku melihat laut dengan tenangnya dan ombak yang tidak begitu kencang. “Sungguh, tidak ada seorangpun yang mampu mengerti perasaanku” lagi-lagi aku bergumam dalam hati.

Ponselku berdering untuk kesekian kalinya.

” Halo. Alana kamu Dimana? kenapa tiba-tiba menghilang dari kampus” ucap Selin. Teman dekatku selama diperkuliahan.

“Aku hanya pergi menenangkan diri. Hari ini Aku kembali patah dan runtuh Sel tidak usah khawatir ” ucapku.

” Al, aku tau saat ini kamu sedang dalam masalah yang mungkin tidak semua orang bisa mengerti apa yang kamu rasakan. Tapi tolong jangan merasa kamu seorang diri ”

Tanpa sadar ku matikan sambungan telponku dengan Selin.” Bullshit ” hanya itu yang mampu ku ucap. Sunset dengan pancaran sinarnya yang begitu indah mengenai wajahku. Sesekali ku ambil gambarnya untuk di jadikan kenangan.

- Iklan -

” Hai?” Seseorang menepuk pundak ku dari belakang. Ku lihat sosok laki-laki yang tidak asing bagiku.

” Sendiri? ” Ucapnya dingin ” Eh iya sendiri ” ucapku.

” Kenapa? ada masalah lagi? ” Ucapnya sambil duduk di sebelahku .

Dafin, laki-laki setahun lebih tua denganku. Orang yang pernah begitu dekat lalu kemudian menjadi asing. Dan sekarang dipertemukan kembali tanpa adanya unsur kesengajaan.

” Tidak, aku hanya ingin menikmati sunset yang indah di pinggiran pantai seperti ini. Kurasa itu menyenangkan bukan? ” Jawabku sambil tersenyum.

” Kurasa itu bukan jawaban yang jujur Al, aku tau seseorang ketika jalan sendiri kemudian duduk dipinggiran pantai seperti ini. Ia pasti tidak merasa baik-baik saja” ucap Dafin.

” Sok tau ” jawabku sambil tertawa. Tentu yang dikatakan Dafin benar adanya.

Aku bergegas meninggalkan Dafin yang masih duduk dihamparan pasir putih.

” Maaf, maaf Al ” ucap Dafin dengan wajah menunduk.

” Kenapa minta maaf ? tidak ada yang salah dengan masa lalu kemarin.”

“Al, maaf karena aku memutuskan hubungan sepihak tanpa memberikanmu penjelasan waktu ” ucap Dafin lirih.

” Kamu tau saat itu aku tidak merasa sesak atau bahkan merasa sedih karena kamu memutuskan semuanya begitu saja. Tapi ada hal lain yang membuatku merasa benar-benar tidak ingin mengenal siapapun. Kau tidak tau itu bukan?”

Mataku yang sedari dari menahan air mata,kini terjun bebas di pipiku. Ku langkahkan kakiku meninggalkan Dafin yang masih setia duduk di hamparan pasir putih itu.

Sesekali ku seka air mataku yang sedari tadi terjun bebas. Ku lajukan motorku menuju arah pulang. Hujan seolah mengerti dengan perasaanku ia turun dengan derasnya saat hatiku benar- benar kacau.

Perlahan ku buka knop pintu rumahku dengan keadaan basah kuyup. Ku seka air mataku yang turun bersama hujan agar tidak seorangpun tau aku sedang menangis di tengah hujan.

” Papa,mama….Stoop… Alana capek melihat papa dan mama bertengkar saling mementingkan ego masing-masing. Alana capek dengan keadaan rumah yang penuh dengan keributan,” Teriakku pada mama dan papa saat melihat mereka saling beradu ego masing-masing.

Dadaku kembali sesak, mataku yang mulai memanas karena menahan tangis akhirnya kembali terjun bebas di pipiku kali ini tidak ku seka ku biarkan ia jatuh sederasnya.

Aku berlari menuju kamar. Ku hempaskan tubuhku di atas kasur kesayanganku. Ku tatap setiap sudut langit – langit kamarku. Aku kembali menangis sejadi-jadinya.

” Untuk pertama kalinya aku benci Sepi dan Sendiri.. ” ucapku lirih.

Ku raih ponselku yang semalaman tidak aku hiraukan. Kepalaku terasa berat akibat menangis semalaman. Ku putar lagu kesukaanku sebelum beranjak dari tempat tidurku .

Aku beranjak dari tempat tidurku. Ku susuri ruang tengah rumah berniat menemui mama dan papa. sedari pagi aku tidak melihat keberadaannya.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU