Bagi kaum muslimin yang sudah baliq (wajib melaksanakan sholat), sangat dianjurkan sholat di awal waktu. Kecuali bagi wanita yang tidak sholat, karena berhalangan, dan ibu yang masih ‘’nifas’’ setelah melahirkan.
Demikian juga, bila tidak bisa sholat berdiri, bisa sholat duduk. Dan bila tidak bisa juga sholat duduk, mungkin karena sakit, harus berbaring, yang bisa sholat berbaring. Allah memberikan keringanan-keringanan dalam menjalankan sholat, sesuai kemampuan fisik.
Sholat di awal waktu adalah amal yang paling dicintai oleh Allah. Kemudian bakti kepada orang tua. Kemudian berjihad di jalan Allah..
Seorang pecinta pasti rela melakukan sesuatu yang di cintai oleh kekasihnya. Namun kecintaan kita masih terbatas dalam ucapan. Kita masih memberikan waktu sisa untuk sholat, padahal amal yang pertama akan di periksa oleh Allah adalah SHOLAT.
Dalam sehari Allah berikan kita 24 jam. Sekiranya setiap 1 waktu sholat menghabiskan waktu 7 menit, maka 5 waktu sholat dalam sehari hanya 35 menit . Hanya sedikit waktu itu yg Allah minta tuk jiwa raga kita menghadap Allah secara khusus.
Kita masih main-main dalam sholat, kita belum sungguh-sungguh dalam sholat. Padahal kadang sholat kita percepat karena sedang ditunggu kerjaan. Shubuh kita kesiangan karena semalam begitu capek. Dzhur kita akhirkan karena pekerjaan belum terselesaikan. Ashar kita terlewatkan karena toko tutup menjelang magrib. Isya kita tak di masjid karana sudah kecapean.
Padahal Allah sudah beri kita segalanya. Ketika lahir tak bawa sehelai benangpun. Namun sekarang sudah punya kendaraan, tempat tinggal, dan pakaian, belum kesahatan yang selalu kita rasakan..
Allah…
بِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاَةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
Ya Rabb-ku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. (Ibrahim [14]: 40). (p/wa/ana)