Makassar, FajarPendidikan.co.id – Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali menyelenggarakan acara wisuda sarjana periode II tahun akademik 2018/2019 dalam Rapat Senat Terbuka Luar Biasa di Baruga AP Pettarani, Selasa, 18 Desember 2018.
Dalam pidato wisudanya, Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu mungucapkan selamat kepada para wisudawan alumni Unhas yang kini telah berjumlah 116.163 orang. Menurutnya, kualitas wisudawan periode Desember ini berdasarkan persentase IPK, terdapat 53,23 persen lulusan dengan IPK lebih dari 3.50, dan sebanyak 42,95 persen lulusan dengan IPK 3.0 – 3.50, serta hanya 0.37 persen yang memiliki IPK kurang dari 3.
Sementara dari sisi persentase masa studi lulusan, sebanyak 23,8 persen dengan masa studi kurang dari 4 tahun, 53,2 persen lulusan dengan masa studi 4 – 5 tahun, serta 22,9 persen yang lulus dengan masa satudi lebih dari 5 tahun.
Rektor Unhas menyampaikan bahwa pada proses wisuda Desember ini, untuk pertama kalinya para alumni diberikan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) sebagai bukti tertulis tentang kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan, prestasi dan kompetensi seorang lulusan. “Adanya SKPI ini diharapkan semakin memberikan kesempatan kerja yang lebih luas bagi para lulusan yang sesuai dengan kompetensi prestasinya,” kata Prof Dwia.
Selain itu, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu mengungkapkan sejumlah prestasi membanggakan yang diraih mahasiswa Unhas pada tahun 2018, di antaranya juara 1 Research Paper dalam Padjadjaran Scientific Festival tingkat internasional oleh mahasiswa Kedokteran, juara 1 pada 13 kegiatan, juara 2 dalam 7 kegiatan, dan juara 3 sebanyak 11 kegiatan kemahasiswaan, baik secara akademik maupun minat dan bakat.
Rektor Unhas juga menyatakan, saat ini Unhas telah memiliki 9 program studi yang terakreditasi internasional, dan telah dilakukan visitasi pada 4 prodi untuk akreditasi internasional. Pada akhir tahun 2018 ini diharapkan Unhas memiliki 13 prodi yang terakreditasi internasional.
“Ini menunjukkan bahwa upaya Universitas Hasanuddin menuju pencapaian reputasi internasional telah berjalan sesuai dengan rencana strategis dan rencana pengembangan 2030,” tandasnya. (FP)