Umat Islam dianjurkan untuk senantiasa berzikir dan bertasbih melafazkan doa-doa dan puji-pijian kepada Sang Pencipta agar mendapat karunia nikmat di dunia dan akhirat.
Pagi dan siang hari umar beragama diserukan agar mencari rezeki dan karunia oleh Allah. Sedangkan menjelang malam, di saat fisik sudah mulai lelah dianjurkan untuk kembali beristirahat.
Dengan berzikir akan bermanfaat agar lebih dekat dengan Allah, mendapat perlindunganNya, diberi ampunan, diberi maaf, diberi kesembuhan, diberi ridho dan rahmat.
Nabi Muhammad bahkan menganjurkan zikir petang yang bisa dilakukan mulai dari waktu usai sholat (salat) Ashar sampai terbenamnya matahari. Pahalanya setara dengan membebaskan atau memerdekakan empat orang budak.
Apakah menunggu matahari terbenam sepenuhnya atau seperti kapan waktu zikir pagi dan petang? Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah Ta’ala mulai dari (waktu) sholat subuh hingga terbit matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak dari putra Nabi Ismail. Dan duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah mulai dari (waktu) sholat Ashar sampai terbenam matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak.” (HR. Abu Dawud).
Baca juga: Baca Surat Al Quran dengan 5 Ayat Ini, Pahalanya Setara dengan Ibadah Selama 50 Tahun
Adapun bacaan zikir petang bisa dengan melafazkan secara zahir atau dalam hati. Bacaannya bisa berupa doa dari ayat-ayat Alquran, Sholawat kepada Rassulullah dibaca tidak harus di masjid, karena bisa dimanapun berada.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وعلى آلِ سَيِّدِنَا
إِبْرَاهِيمَ ، وبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وعلى آلِ
سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarganya, sebagaimana telah Engkau limpahkan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Berikanlah berkah kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana telah Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, pada semesta alam, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
Shalawat Al-Fatih.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلْفَاتِحُ لِمَا أُغْلِق، وَالْخَاتِمُ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرُ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِيْ إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلَى آلهِ وَصَحْبِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمِ
Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad, Pembuka semua yang tertutup, penutup para nabi terdahulu, penolong kebenaran dengan kebenaran, penunjuk kepada jalan-Mu yang lurus, dan kepada keluarga dan para shahabatnya dengan kebenaran kemuliaannya yang agung.
Ayat-Ayat Asy-Syifa’ (Penyembuh).
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآَنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (Qs. Al-Isra’ 17: 82).
وَيَشْفِ صُدُورَ قَوْمٍ مُؤْمِنِي
“Serta melegakan hati orang-orang yang beriman”. (Qs. At-Taubah [9]: 14).
وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ
“Dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada”. (Qs. Yunus [10]: 57).
قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آَمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ
“Katakanlah: ‘Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin”. (Qs. Fushshilat [41]: 44).
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِين
“Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku”. (Qs. Asy-Syu’ara’ [26]: 80).
فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ
“Di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia”. (Qs. An-Nahl [16]: 69).
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
اَللَّهُمَّ إِنِّي أُقَدِّمُ إِلَيْكَ بَيْنَ يَدَيْ كُلِّ نَفَسٍ وَلَمْحَةٍ وَطَرْفَةٍ يَطْرِفُ بِهَا أَهْلُ السَّمَوَاتِ وَأَهْلُ الأَرْضِ وَكُلُّ شَيْءٍ هُوَ فِيْ عِلْمِكَ كَائِنٌ أَوْ قَدْ كَانَ، أُقَدِّمُ إِلَيْكَ بَيْنَ يَدَيْ ذَلِكَ كُلِّهِ: لاِ اِلَهَ إِلَّا الله مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَ مَا وَسِعَهُ عِلْمُ الله
Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Ya Allah, sesungguhnya aku mempersembahkan ke hadapan-Mu setiap hembusan nafas, lintasan dan kedipan para penghuni bumi dan langit serta semua yang ada dalam pengetahuan-Mu, apakah yang sedang terjadi atau pun yang telah terjadi. Aku persembahkan ke hadapan-Mu semua itu: Tiada tuhan selain Allah, Muhammad adalah rasul utusan Allah, dalam setiap lintasan dan nafas sejumlah apa yang diliputi pengetahuan Allah Swt.
[Dibaca tiga kali setelah shalat, atau sesuai kemampuan di luar waktu-waktu setelah shalat].