Amalan Yang Sudah Pasti Diterima Allah, Oleh Ustadz Abdul Somad

Udstadz Abdul Somad mengungkapkan, rahasia amalan yang pasti diterima Allah SWT. Mnurutnya, berzikir belum tentu sampai. Kalau ada orang banyak berzikir, ‘’Subhanallah wa bihamdii subhahanallahil adzim’’, belum tentu sampai.

Kalau ada orang berkata, ‘’Afdhalu zikri fa’lam annahu la ilaha illallah’’, belum tentu sampai. Tapi sholawat pasti sampai seratus per seratus.

‘’Sholawat pasti sampai.’’, katanya. Kenapa ? Karena kalau dzikir untuk Dia, Subhanallah untuk Dia,  Alhamdulillah untuk Dia, Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad, untuk Dia. Nun jauh di sana, dan Allah pasti kabulkan.

Karena Allah berjanji. Wa la saufayu’ikarabbuka fatardo, apa yang kau mau pasti aku akan beri dan Allah kalau sudah berjanji, tidak akan ingkar janji, innaka tukhliful miad.

Menurut Somad, ada orang yang banyak beristighfar, ‘’Astagfirullahalazhim, alladzi la ilaha illallahu wal hayyul qoyyum wa atubu ilaik’’, hanya dosa yang diampuni Allah. Tapi orang yang bersholwat, dosa diampunkan, diberikan Allah syafaat, diberikan Allah Subhanahu Wa Ta’ala derajat akhrabu majelisan, majelis yang paling dekat dengan Rasulullah, Majelis yang paling Nampak dengan Rasulullah, siapa dia ? Akhsarohum sholatan, orang yang paling banyak bersholawat kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Sabtu, 7 Desember 2024: Pertobatan

Maka kita bersholawat dengan ucapan : ‘’Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad’’, sudah bersholawat dengan lantunan lagu, sudah bersholawat bersama sama, sudah bersholawat nanti malam bersendirian, saat bangun tahajjud malam. Ambil tasbih bersholawat, ‘’Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad, wa la ali sayydina Muhammad.

Hari ini, katanya, banyak orang pergi ke tanah suci Mekkah, haji, umroh, lama memilih milih sholawat, sholawat kayu tak jadi, sholawat batu tak jadi, sholawat permata tak jadi, satu jam memilih Sholawat, lebih banyak memilih sholawat, lebih lama memilih Sholawat dari pada bersholawat, membeli Sholawat seratus buah, semuanya untuk  orang. Satupun tak ada untuk dia.

Baca Juga:  Berawal dari Sebuah Ayat, Umar bin Khattab Memeluk Islam

Ada satu Sholawat, itupun dia gantung di kaca kereta. Oleh sebab itu, Sholawat ini untuk kita. Sholawat ini amalan kita. Orang yang tak bersholawat, batal sholatnya. Orang yang tak bersholawat, batal khutbah Jumatnya. Orang yang tak bersholwat, doa tak sampai kepada Malaekat penjaga pintu langit.

Itulah, mengapa sebelum doa, kita angkat tangan, pertama bersyukur kepada Allah. Allahumma Alhamdulillah. Setelah Alhamdulillah, Wassholatu Wassalamu Ala Rasulillah. Mana ada sholawat dalam qunut subuh.

- Iklan -

Sami Allahulimn hamidah, orang terus angkat tangan, dia baca, : Allahumma dina fiman hadait waafina fiman afait, watawallana fiman tawallait. Tidak di awal. Tapi dia tetap tutup di ujung. Wa Shallallhu Ala Sayyidina wa Maulana Muhammadin Nabiyyil Ummi Wa Al Wasabhihi Wa Barokah Wa  Sallam. (vs/ana)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU