6. Kejujuran akan menuai berbagai keberkahan
الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا – أَوْ قَالَ حَتَّى يَتَفَرَّقَا – فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِى بَيْعِهِمَا ، وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا
Artinya: “Kedua orang penjual dan pembeli masing-masing memiliki hak pilih (khiyar) selama keduanya belum berpisah. Bila keduanya berlaku jujur dan saling terus terang, maka keduanya akan memperoleh keberkahan dalam transaksi tersebut. Sebaliknya, bila mereka berlaku dusta dan saling menutup-nutupi, niscaya akan hilanglah keberkahan bagi mereka pada transaksi itu.” (HR. Bukhari no. 2079 dan Muslim no. 1532)
7. Orang yang tidak jujur termasuk golongan munafik
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا ائْتُمِنَ خَانَ
Artinya: “Tanda orang munafik itu ada tiga, dusta dalam perkataan, menyelisihi janji jika membuat janji, dan khianat terhadap amanah.” (HR Bukhari no. 2682 dan Muslim no. 59)
Itulah kumpulan dalil dari Alquran dan hadits tentang kejujuran. Dari berbagai hadits terlihat jelas bahwa kejujuran dapat membawa pada keselamatan, sedangkan sikap dusta membawa pada jurang kehancuran, baik saat masih di dunia maupun di akhirat. Semoga kita semua selalu menjaga perilaku jujur dan dijauhi dari sikap dusta, ya.
____________________
Sumber : Popbela.com