Gagal ginjal akut dapat berkembang dengan cepat dan berpotensi mengancam nyawa. Meskipun kondisi ini lebih sering terjadi pada orang tua atau individu dengan gangguan medis tertentu, anak-anak juga dapat mengalaminya. Sebagai orang tua, sangat penting untuk memahami penyebab, gejala, dan perawatan yang tepat untuk anak dengan masalah ginjal.
Gagal ginjal akut pada anak terjadi ketika ginjal mengalami kerusakan atau penurunan fungsi secara tiba-tiba. Penyebabnya bisa bervariasi, termasuk kekurangan cairan, infeksi, atau sumbatan pada saluran kemih.
Kondisi ini juga dapat terjadi ketika ginjal tidak mampu menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Kini, gagal ginjal akut sering disebut gangguan ginjal akut, karena tidak selalu berujung pada kegagalan ginjal yang permanen.
Penyebab gagal ginjal akut dapat dibagi menjadi tiga kategori:
Faktor Prerenal
Ini adalah kondisi yang memperburuk fungsi ginjal sebelum mencapai organ ginjal. Penyebab yang paling umum adalah syok hipovolemik, yaitu kekurangan cairan yang mengurangi aliran darah ke ginjal.
Faktor Renal
Gagal ginjal terjadi karena kerusakan langsung pada ginjal itu sendiri. Beberapa penyebabnya termasuk paparan racun, methanol, atau infeksi.
Faktor Postrenal
Ini terjadi ketika ginjal mampu memproduksi urine dengan baik, tetapi aliran urine terhambat dalam saluran kemih. Contohnya termasuk tumor di area perut bawah yang menghalangi aliran urine dan menyebabkan kerusakan pada ginjal.
Memahami faktor-faktor ini dapat membantu dalam pencegahan dan penanganan yang tepat untuk gagal ginjal akut pada anak-anak.
Diagnosis gagal ginjal akut pada anak dapat dilakukan melalui pemeriksaan keluaran urine dan/atau kadar kreatinin dalam darah. Selain itu, anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang lainnya diperlukan untuk mengidentifikasi penyebab, progresivitas, faktor risiko, dan komplikasi yang mungkin timbul.
Penyakit ginjal akut pada anak sering kali disebabkan oleh kelainan bawaan, seperti kekurangan pembentukan jaringan ginjal disertai atau tanpa sumbatan. Jika tidak ditangani dengan segera, dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penurunan kesadaran, kelebihan cairan dalam tubuh, kejang, dan gagal jantung.
Untuk kasus gagal ginjal akut yang ringan, pengobatan dapat dilakukan secara rawat jalan. Dokter biasanya akan merekomendasikan peningkatan konsumsi air putih, pemantauan dan pengaturan kadar elektrolit, serta penanganan penyebab utama gagal ginjal akut.
Namun, jika kondisi anak tergolong berat, cuci darah mungkin diperlukan untuk sementara hingga fungsi ginjal pulih. Jika kerusakan ginjal bersifat permanen, cuci darah harus dilakukan secara terus-menerus.
Menurut dr Endang Lestari SpA(K), orang tua dapat mencegah risiko penyakit ginjal pada anak dengan beberapa langkah pencegahan. Langkah-langkah tersebut termasuk memenuhi kebutuhan cairan anak, memperhatikan pola makan (menghindari konsumsi makanan manis dan asin secara berlebihan), mencegah dehidrasi terutama saat diare atau muntah, mengurangi paparan infeksi, melakukan konsultasi mengenai masalah genetik untuk mencegah penyakit ginjal turunan, serta deteksi dini hipertensi dan diabetes pada anak. Jika anak sudah mengalami penyakit ginjal, penting untuk melakukan pengobatan dan kontrol secara teratur. (*)