Anak Susah Makan? Food Chaining sebagai Solusi Cerdas

Mama sudah kehabisan cara untuk membujuk si kecil mencoba makanan baru? Tenang, Mama tidak sendirian! Ada metode yang dapat membantu mengatasi masalah ini dengan lebih efektif: food chaining.

Perjalanan menjadi orang tua memang penuh tantangan, terutama ketika berhadapan dengan si picky eater. Sering kali, usaha untuk membujuk si kecil mencoba makanan baru berujung pada frustrasi.

Dengan food chaining, orang tua bisa membuat perubahan kecil pada makanan yang disajikan, seperti ukuran, bentuk, atau tekstur, untuk secara perlahan meningkatkan keberanian anak dalam mencoba variasi makanan baru.

Metode ini tidak hanya membantu anak memperluas “vokabuler” makanan mereka, tetapi juga dapat mengurangi rasa takut terhadap makanan baru, sehingga menciptakan pengalaman makan yang lebih positif. Mari kita telusuri lebih dalam tentang food chaining dan bagaimana strategi ini dapat membantu si kecil menjelajahi dunia makanan dengan lebih berani!

Baca Juga:  Catat! 10 Cara Manfaatkan Libur Sekolah Akhir Tahun

Apa itu Food Chaining?

Ini adalah metode untuk memperkenalkan makanan baru kepada anak secara perlahan dan bertahap. Konsep ini diperkenalkan oleh terapis okupasi seperti Cheri Fraker, Mark Fishbein, dan Sibyl Cox, yang berspesialisasi dalam menangani masalah pemberian makanan pada anak. Mereka merancang untuk membantu anak-anak memperluas “vokabuler” makanan mereka.

Caranya adalah dengan mengaitkan makanan baru dengan makanan serupa yang sudah disukai anak. Kemudian, Mama bisa melakukan perubahan kecil pada ukuran, bentuk, warna, tekstur, atau rasa makanan. Dengan begitu, anak akan lebih mudah menerima variasi makanan baru yang lebih sehat.

Baca Juga:  Rekomendasi 10 Destinasi Liburan Akhir Tahun di Sulawesi Selatan

Manfaat Food Chaining untuk Anak Picky Eater

Salah satu keunggulannya adalah penyesuaian proses sesuai dengan preferensi anak, sehingga Mama tidak perlu merasa frustrasi. Berikut beberapa manfaatnya:

  1. Membantu Mama memperkenalkan variasi makanan yang lebih sehat dan bergizi.
  2. Meningkatkan penerimaan anak terhadap makanan dari waktu ke waktu.
  3. Mengurangi rasa takut anak terhadap makanan baru (neofobia).
  4. Membuat anak merasa lebih nyaman untuk mencoba makanan baru.
  5. Memperluas pola makan anak dengan pendekatan yang positif dan mendukung.

Dengan food chaining, Mama bisa menciptakan pengalaman makan yang lebih menyenangkan untuk si kecil! (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU