Memasuki hari ke tiga Reses Masa Sidang Pertama Tahun 2022/2023, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan (DPRD Sulsel) dari Fraksi Golongan Karya (Golkar) Fahruddin Rangga, SE MSi berada di Desa Tompotana Kecamatan Kepulauan Tanakeke Kabupaten Takalar, Senin (21/11/2022).
Fahruddin Rangga yang biasa disapa Rangga kali ini sengaja memilih wilayah Kepulauan Tanakeke.
Alasannya, wilayah tersebut kurang tersentuh dari perhatian pemerintah. Dibenak Rangga sejatinya tidak boleh ada perlakuan diskriminatif terhadap masyarakat kepulauan.
Apalagi soal pemerataan pembangunan agar menekan angka kesenjangan tanpa harus bersoal kondisi cuaca, hujan sekalipun saat ini sangat ekstrim tidak menyurutkan niat dan keinginan untuk bersua masyarakat di Kepulauan Tanakeke. Itulah Rangga Anggota DPRD Sulsel masa bhakti 2019-2024.
Di hadapan masyarakat Desa Tompotana Kecamatan Kepulauan Tanakeke Kabupaten Takalar mengatakan walaupun cuaca agak terganggu namun antusias masyarakat untuk datang menghadiri dan mengikuti reses di titik yang ketiga ini tidak menghalangi langkah mereka untuk mengikuti acara ini.
Tentu atas kesadaran masyarakat bahwa pertemuan ini sebagai wadah penyalurkan aspirasi untuk menyampaikan permasalahan yang terjadi di masyarakat. Termasuk harapan dan kondisi yang dialaminya.
“Aspirasi masyarakat di desa ini akan diteruskan ketingkatan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan,” kata Rangga.
“Jangan ki ada rasa sungkan, ragu untuk mengungkapkan keluh kesah dan berbicara dalam kesempatan seperti ini,” tambahnya.
Rangga Pun menjelaskan bahwa reses ini adalah wadah untuk mendengar aspirasi masyarakat terhadap kondisi yang ada kepada perwakilan masyarakat di lembaga DPRD, dan reses ini sangat tepat dan penting untuk di hadiri, karena informasi dan permasalahan yang timbul ditengah masyarakat dapat tersalurkan.
Pada kesempatan berdialog antara legislatif dengan masyarakat di reses ini, hamper sama dengan desa-desa sebelumnya yang berada di Daerah kepulauan.
Paling dominan kebutuhan dari usulan masyarakat adalah alat tangkap dan bibit rumput laut serta tali untuk bentangan budidaya rumput laut, mesin kapal, dan jalan penghubung desa maupun kebutuhan fasilitas desa lainnya.
Masyarakat juga mengharapkan pemerintah provinsi sulawesi selatan dapat memberi perhatian terhadap kelompok ibu ibu nelayan diataranya bantuan modal usaha ekonomi.
Mendengar asa dan usulan masyarakat, Rangga menyikapinya dengan statemen aspirasi yang disampaikan masyarakat hari ini akan dihimpun menjadi satu bagian dengan dititik pelaksanaaan reses sebelumnya pun titik berikutnya.
“Insyaalaah akan diperjuangkan menjadi usulan kegiatan prioritas dalam pembahasaan APBD Pokok Tahun 2024 dan APBD Perubahan 2023,” pungkas Rangga. (*)