Siwak, menurut bahasa, berarti menggosok. Sedangkan menurut syariat, siwak merujuk pada dahan atau akar pohon yang digunakan untuk membersihkan gigi dan sekitarnya (Asnaa al-Mathaalib 1/35).
Dalil-dalil Anjuran Bersiwak
- “Siwak merupakan kebersihan bagi mulut dan keridhoan bagi Rob.”
(HR. Ahmad) - “Kalau bukan karena akan memberatkan umatku, pasti aku akan memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali berwudhu.”
(HR. Bukhari dan Muslim) - “Kalau bukan karena akan memberatkan umatku, pasti aku akan memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali salat.”
(HR. Bukhari dan Muslim) - “Aku bertanya kepada Aisyah: ‘Apa yang dilakukan pertama kali oleh Rasulullah SAW jika beliau masuk rumah?’ Aisyah menjawab: ‘Bersiwak.'”
(HR. Muslim) - Dari Abu Musa Al-Asy’ari, beliau berkata: “Aku mendatangi Nabi SAW yang sedang bersiwak dengan siwak yang basah, ujung siwak pada lidahnya, dan beliau sambil berkata ‘Uh, uh’, seakan-akan dia muntah.”
(HR. Bukhari dan Muslim) - “Aku melihat Rasulullah memandang siwak tersebut, maka aku pun tahu bahwa beliau menyukainya. Lalu aku berkata, ‘Aku ambilkan siwak untuk engkau?’ Rasulullah mengisyaratkan dengan kepalanya (mengangguk), sebagai tanda setuju.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Faedah Bersiwak
Siwak memiliki banyak kegunaan, bahkan sebagian ulama menyebutkan lebih dari 70 manfaatnya. Di antaranya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
“Bersiwak itu, akan membuat mulut bersih dan diridhoi oleh Allah.”
(HR. Ahmad dan an-Nasa’i)
Faedah-Faedah Siwak:
- Membersihkan mulut
- Mendatangkan keridhaan Allah Ta’ala
- Memutihkan gigi
- Menyegarkan bau mulut
- Meratakan punggung gigi
- Menguatkan gusi
- Memperlambat penuaan
- Membersihkan perilaku
- Meningkatkan kecerdasan
- Melipatgandakan pahala ibadah
- Mempermudah sakratul maut
- Mendatangkan kelapangan dan kekayaan
- Memperlancar rizki
- Mengurangi sakit kepala
- Menghilangkan segala kotoran dan lendir di kepala
- Menguatkan gigi
- Mempertajam penglihatan
- Menambah pahala kebaikan
- Membuat malaikat gembira, ia akan menyambut orang yang bersiwak saat salat dengan cahaya di wajahnya dan menyertai saat keluar dari salat.
- Menyebabkan penerimaan buku catatan amal dengan tangan kanan di akhirat.
- Menghilangkan penyakit kusta.
- Membuat harta berkembang.
- Menambah keturunan.
- Menjadi penghibur dalam kubur.
- Membuat rupa malaikat maut terlihat baik saat ajalnya tiba.
(I’aanah at-Tholibiin 1/44)
Kriteria Siwak yang Dianjurkan
Disunnahkan untuk tidak menggunakan kayu siwak yang basah yang tidak dapat mengangkat kotoran, maupun kayu yang terlalu kering yang bisa melukai gusi. Sebaiknya pilih kayu siwak yang di antara keduanya, yang mampu membersihkan gigi tanpa menyebabkan luka. Selain itu, bisa juga menggunakan bahan lain seperti sobekan kain kasar yang dapat menghilangkan bau dan kotoran pada gigi, sesuai dengan tujuan bersiwak.
Kriteria siwak yang dianjurkan dalam Islam adalah:
- Bisa menghilangkan kotoran pada gigi.
- Menghilangkan bau mulut.
- Tidak melukai gusi.
Demikian anjuran dan faedah bersiwak, yang selain menjadi ibadah, juga membawa banyak manfaat baik untuk kesehatan fisik maupun spiritual. (*)