FAJARPENDIDIKAN.co.id – Cukup banyak mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, terutama dari Program Studi Ilmu Gizi yang terlibat dalam kegiatan Workshop International tentang Micronutrient as a strategic Tandem of Covid-19 Vaccination and Acceleration of Stunting Reduction, the Role of Multimicronutrient Supplementation yang diadakan pada tanggal 20 dan 22 Maret 2021.
Kegiatan yang diorganizir oleh the Indonesian Institute of Nutrition (IGI) and the Indonesian Nutrition Foundation for Food Fortification (KFI) dan didukung oleh Vitamin Angels dilakukan secara daring.
Berbagai pembicara dari dalam dan luar negeri, diantaranya yang mewakili WHO Dr. David Nabarro; Prof Keith P. West Dr.PH dari Johns Hopkins Universit; Dr. Klause Kraemer, Managing Director Sight and Life; Parul Christian, Johns Hopkins University; Dr. Anuraj H. Shankar, Oxford University; Dra. Reri Indriani, Apt., MSi., Deputy for Traditional Medicines, Health Supplementations and Cosmetics Supervision, National Agency for Food and Drugs Control; Drg. Kartini Rustandi, M.Kes.. Acting Director General of Community Health Ministry of Health;
Dr. Ir. Subandi Sardjoko, MSc., Deputy for Human, Societal Development and Culture Ministry of National Development Planning/Bappenas; Patrick A Kalona, Chair the Association of Indonesian Health Supplement Entrepreneurs (APSKI); Drg. Arianti Anaya, MKM, Acting Director General of Pharmaceutical Services and Medical Devices, Ministry of Health;
Dr. Verdi Budiharma President Director PT Kimia Farma. Chairperson Prof. Dr. Satryo Soemantri Brojonegoro dan Welcoming and Closing Remarks Prof. Dr.dr. A. Razak Thaha, MSc IGI Chairperson, dan sebagai keynote speech and official opening Ir. Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Beberapa mahasiswa FKM Unhas yang mengikuti kegiatan ini diantaranya Dewi Rizky Purnama. Dalam catatannya tentang Mikronutrien Sebagai Tandem Strategis Vaksinasi Covid-19 dan Percepatan Pengurangan Stunting.
Ia mengatakan bahwa salah satu masalah yang terkait dengan mikronutrien adalah beri-beri. Beri-beri adalah masalah Kesehatan Masyarakat yang Utama di Abad ke-19 Insiden penyakit ini diamati selama perjalanan dari Batavia ke Atchin. Angka kematian rata-rata sangat tinggi. Endemik dan dikenal dalam literatur medis sebagai polyneuritis endemica perniciosa ini menimpa tentara asli Eropa, dengan kejadian yang sangat bervariasi dari tahun ke tahun. Penyakit ini berasal dari infeksi.
“Kemudian, terkait masalah stres Gizi dan Risiko Penyakit Sepanjang Hidup Paparan Gizi Berdampingan juga berpotensi menyebabkan berbagai penyakit. Defisit energi protein Kelebihan Energi, Defisiensi mikronutrien Vitamin A, E, D, B-kompleks, folat, seng, zat besi, yodium, dan lain-lain,” jelasnya.
Masalah Kesehatan Anak dan Ibu Bayi atau Anak mencakup Infeksi Peradangan Pertumbuhan yang buruk Gangguan kognisi, perkembangan motorik Kematian Remaja atau Ibu Perawakan pendek, kurus, kegemukan, serta Infeksi/sepsis Masalah kebidanan Anemia Kematian.
Selanjutnya berbicara mengenai Formulasi MMS UNIMMAP Persiapan Antenatal Multi-mikronutrien Internasional PBB UNIMMAP diformulasikan untuk memberikan Recommended Dietary Allowance (RDA) dari setiap nutrisi. Dari United Nations Children’s Fund (UNICEF), World Health Organization (WHO), United Nations University (UNU) Workshop 1999. Komposisi MMS untuk digunakan dalam uji efektifitas dan program percontohan di kalangan ibu hamil di negara berkembang (yang sudah dilakukan).
Hasil studi JiVitA-3 menunjukkan bahwa MMS menghasilkan penurunan yang signifikan pada kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah Konteks.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, SKM, M.Kes., MSc.PH, PhD, merasa bangga dengan keaktifan mahasiswa FKM Unhas dalam berbagai event nasional dan internasional.
Prof. Sukri mengatakan bahwa cukup banyak kegiatan yang sifatnya akademik, dan peningkatan skill dan wawasan yang coba difasilitasi dimana mendorong semua mahasiswa untuk mengikuti berbagai event terutama melalui webinar dalam masa pandemi ini.(*)