Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar melaksanakan Kegiatan Gemar Makan Ikan “Gemarikan” di pekarangan SDN Maccini II, Kamis, 25 November 2021.
Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar Evy Aprialti, SE., MM., itu merupakan program nasional yang dicanangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan sejak tahun 2004.
Kepala Sekolah SDN Maccini II H. Muhammad Tallasa, S.Pd., MM., yang ditemui usai acara mengucapkan terima kasih kepada Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar yang telah mensosialisasikan Gemar Makan Ikan dan segenap warga sekolah yang telah bahu membahu menyukseskan acara tersebut.
“Jadi nanti ada pelatihan pengelolaan ikan sehingga bisa dijadikan beragam produk-produk makanan seperti; bakso ikan, abon ikan, kue dan macam-macam olahan lainnya. Tentu saja pelatihan ini akan berkeja sama dengan Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar,” ungkap Tallasa di ruang kerjanya.
“Kita akan melibatkan guru-guru dan siswa. Dan akan dimasukan ke ekstrakulikuler bagaimana mengolah ikan menjadi beragam produk makanan,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Takdir Syafruddin dari Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar menerangkan, kegiatan sosialisasi Gemarikan sasarannya adalah anak usia sekolah.
“Jadi kita mengajak anak-anak untuk membiasakan mengonsumsi ikan, karena ikan itu ‘kan gizinya tinggi, mengandung omega 3 dan baik untuk pertumbuhan,” terangnya.
Jadi, sambungnya, yang dibagikan ke anak-anak itu ada paket bakso ikan, nuget ikan, kerupuk ikan, dan macam-macam produk olah ikan lainnya.
“Jadi semuanya berbahan ikan. Kalau anak-anak tidak suka langsung makan ikannya, maka diolah dalam bentuk olahan lain. Jadi mereka tidak merasa ini makan ikan, tapi terpenuhi gizinya,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan Gemarikan merupakan program nasional yang tiap tahunnya diadakan. Hanya saja sempat terkendala pandemi.
“Tiap tahun sebelum pandemi ada 5 hingga 6 sekolah per tahun yang jadi target sosialisasi, tapi karena sekarang kondisinya belum normal, jadi baru dimulai lagi setelah memasuki masa sekolah offline.
Jadi kita coba lagi dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan mana sekolah-sekolah yang memungkinkan untuk kita lakukan kegiatan ini dan sudah ditunjuk 4 sekolah. Pai, Maccini, Todopuli (kassi-kassi), dan Bontoala,” paparnya.