Apa Itu Mythomania? Kenali Penyebab dan Ciri-cirinya

Mythomania adalah keadaan seseorang yang sering bohong dalam jangka waktu yang lama dan terus dilakukan meskipun tidak ada maksud untuk mendapatkan keuntungan pada setiap kebohongan yang disampaikan.

Pada tahap mythomania, tidak jarang orang tersebut akan mempercayai kebohongannya sendiri dan tidak dapat membedakan mana kebohongan mana kenyataan.

Dikutip dari Healthline, kebohongan patologis, juga dikenal sebagai mythomania dan pseudologia fantastica, adalah perilaku kronis dari kebohongan kompulsif atau kebiasaan.

Berbeda dengan white lies, di mana seseorang berbohong demi menghindari menyakiti orang lain, mythomania cenderung berbohong tanpa alasan yang jelas.

Pengidap mythomania bisa merugikan diri mereka sendiri dengan perilaku mereka, tetapi mereka terus melakukannya terlepas dari konsekuensinya‌. Untuk mencari tahu apakah seseorang adalah pengidap mythomania, para ahli menyimpulkan dari empat perilaku berikut, dilansir dari WebMD.

1. Berlebihan dalam berbohong

Penderita mythomania lebih sering berbohong dari kebanyakan orang. Meski kebohongan yang mereka katakan juga bisa aneh dan mudah dibantah, mereka juga mungkin mengarang cerita yang terdengar cukup nyata sehingga orang lain mempercayainya. Tak jarang akan ada lebih banyak kebohongan untuk mendukung kebohongan sebelumnya.

Baca Juga:  8 Tips Diet Sehat dan Bugar Sesuai Anjuran Dokter Gizi

2. Berbohong tanpa alasan yang jelas

Kebanyakan orang akan berbohong untuk menghindari konsekuensi yang tidak menyenangkan, seperti mengatakan alasan terlambat karena macet daripada mengakui kalau sebenarnya ketiduran.

Sementara, mythomania tidak memiliki motif yang jelas. Mereka bisa menceritakan kisah yang tidak menguntungkan mereka dan mungkin benar-benar menyakiti mereka sendiri ketika kebenaran terungkap.

3. Masalah jangka panjang

Mythomania dapat terjadi selama bertahun-tahun. Itu dimulai ketika seseorang masih muda dan berlanjut tanpa batas dan di semua bidang kehidupan. Sayangnya, sisi ketidakjujuran mereka mungkin adalah hal yang paling diingat orang tentang mereka.

- Iklan -

4. Tidak ada penyakit mental lainnya

Pengidap mythomania mungkin memiliki kondisi mental lain seperti depresi atau kecemasan. Tapi itu bukan penyebab kebohongan mereka. Mythomania adalah suatu kondisi, bukan gejala dari sesuatu yang lain.

Cara membedakan penderita mythomania dan pembohong biasa

Kebohongan yang biasa dilakukan umumnya dapat dilakukan karena ada beberapa alasan atau tujuan tertentu, seperti:

  • Ingin menutupi kekurangan atau sesuatu dari dirinya
  • Untuk mendapatkan keuntungan
  • Ingin menutupi diri dari kesalahan yang dilakukan
  • Ingin berpura-pura jadi orang lain agar orang lain lebih menyukainya
  • Kurangnya rasa percaya diri
Baca Juga:  Mengenal Merkuri, Bahan Berbahaya pada Skincare

Mungkin seseorang akan bohong untuk menghindari situasi yang tidak nyaman, seperti saat memalukan atau terlibat dalam suatu masalah. Akan tetapi, seorang pembohong patologis akan menceritakan sebuah kebohongan atau cerita-cerita yang tak memiliki manfaat obyektif.

Selain itu, kebohongan mythomania tidak berkaitan untuk memperoleh keuntungan dan bersifat impulsif. Seseorang yang mengalami mythomania juga umumnya melakukan kebohongan yang bersifat fantasi. Biasanya penderitanya akan mengatakan kebohongan mengenai suatu khayalan dan digabungkan dengan fakta yang ada.

Sedangkan kebohongan biasanya hanya mengenai hal-hal seputar perasaan, pendapatan, pencapaian, kehidupan sosial, dan mengenai usia. Pengobatan dengan pendekatan psikoterapi dan penggunaan obat-obatan tertentu yang diresepkan oleh dokter ternyata cukup efektif untuk orang dengan kondisi ini.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU