Saat Anda menekan pedal rem saat mengemudi, cairan minyak rem akan berperan untuk membantu memperlambat atau menghentikan putaran roda. Gerakan kaki yang menekan pedal rem ini akan mendorong cairan rem melalui master cylinder dan saluran ke sistem rem kendaraan.
Cairan rem yang digunakan dalam sistem ini perlu diperhatikan karena seiring waktu, minyak rem dapat kehilangan kualitasnya. Salah satu masalah yang sering terjadi adalah minyak rem menyerap kelembapan dari udara, yang dapat mengurangi efisiensi rem dan memicu korosi pada komponen sistem pengereman.
Untuk menjaga performa sistem pengereman tetap optimal, penting untuk mengganti cairan rem secara berkala. Selain itu, penggantian cairan rem ini juga dapat memberikan kenyamanan tambahan saat berkendara.
Apa Itu Bleeding Rem Mobil?
Bleeding rem adalah proses pengeluaran udara yang terperangkap dalam sistem rem, yang bisa terjadi akibat penggunaan cairan rem yang sudah lama atau penggantian komponen. Udara yang terperangkap ini dapat menyebabkan pedal rem terasa lebih lembek dan mengurangi efisiensi sistem pengereman. Bleeding rem bertujuan untuk menghilangkan udara yang terperangkap dan menggantinya dengan cairan rem yang baru.
Proses ini biasanya dilakukan secara manual di bengkel menggunakan metode single stroke bleeding, yang membutuhkan dua orang. Satu orang menekan pedal rem, sementara yang lainnya membuka dan menutup sekrup bleeder pada sistem rem. Selain itu, ada juga metode gravity bleeding, yang memanfaatkan gravitasi untuk mendorong cairan rem keluar, meskipun metode ini lebih memakan waktu.
Langkah-langkah Melakukan Bleeding Rem Mobil
Terdapat dua metode utama untuk melakukan bleeding rem, yaitu single stroke bleeding dan gravity bleeding. Metode gravity bleeding adalah yang paling mudah, meskipun lebih memakan waktu. Berikut langkah-langkah untuk melakukan gravity bleeding:
Cek Jenis Minyak Rem
Pastikan Anda mengetahui jenis minyak rem yang sesuai dengan kendaraan Anda, dan siapkan cukup cairan rem (biasanya dua hingga tiga kaleng untuk satu kali proses).
Angkat Mobil
Gunakan dongkrak untuk mengangkat mobil di permukaan yang datar dan stabil. Pasang dudukan dongkrak di titik yang tepat agar mobil aman. Lepaskan keempat roda kendaraan untuk memudahkan akses ke sistem rem.
Periksa dan Kendorkan Sekrup
Temukan keempat sekrup bleeder pada masing-masing kaliper rem dan kendorkan menggunakan kunci pas. Jika sekrup sulit dilepaskan, semprotkan minyak pelumas pada sekrup dan diamkan selama sekitar 30 menit sebelum mencoba kembali. Hati-hati jika ada baut yang patah, segera hentikan proses dan bawa kendaraan ke bengkel untuk penanganan lebih lanjut.
Periksa Cairan Rem
Buka kap mesin dan periksa level cairan di reservoir master cylinder rem. Jika cairannya kurang, tambahkan hingga mencapai batas yang disarankan. Jangan lupa untuk menjaga reservoir terbuka selama proses bleeding berlangsung.
Mulai Bleeding Rem
Proses bleeding dimulai dari rem yang paling jauh dari master cylinder. Setiap rem harus dilakukan secara urut, meskipun beberapa kendaraan mungkin memiliki urutan yang berbeda. Pastikan Anda menutup sekrup lainnya saat sedang mengeluarkan minyak rem agar udara tidak masuk ke sistem.
Tampung Minyak Rem
Gunakan wadah untuk menampung cairan minyak rem yang keluar. Biarkan cairan menetes hingga warnanya berubah menjadi jernih, menandakan bahwa minyak rem baru telah menggantikan minyak yang lama.
Pasang Kembali Sekrup dan Cek Rem
Setelah proses bleeding selesai pada satu rem, pasang kembali sekrup bleeder dengan kencang dan lakukan hal yang sama pada keempat roda. Isi kembali reservoir dengan cairan rem jika perlu. Setelah selesai, periksa pedal rem. Jika terasa normal dan tidak lembek, berarti proses bleeding berhasil. Namun, jika masih ada udara terperangkap, ulangi proses dari awal.
Alternatif ke Bengke
Meski Anda bisa melakukan proses bleeding rem sendiri dengan peralatan yang tepat, jika tidak memiliki alat yang diperlukan atau merasa kurang yakin, Anda selalu dapat membawa kendaraan ke bengkel untuk melakukan bleeding rem di sana. Proses ini akan memastikan sistem pengereman kendaraan Anda berfungsi optimal. (*)