Melansir CNNIndonesia.com, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengizinkan penggunaan darurat vaksin Sinopharm untuk digunakan sebagai vaksin dosis ketiga atau vaksin booster Covid-19. Berikut efek samping booster Sinopharm.
Vaksin booster Sinopharm akan menjadi vaksin homolog yang berarti vaksin diberikan pada mereka yang sudah vaksin primer dengan merek vaksin serupa.
“Sesuai persyaratan penggunaan darurat, BPOM telah melakukan evaluasi terhadap aspek khasiat dan keamanan mengacu pada standar evaluasi vaksin Covid-19 untuk v Sinopharm sebagai dosis booster homolog untuk dewasa 18 tahun ke atas,” kata Penny Kusumastuti Lukito, Kepala BPOM, dalam keterangan tertulis dikutip dari CNNIndonesia.com, Kamis (3/2).
Efek samping booster Sinopharm, tidak berbeda jauh dengan efek vaksin Sinopharm yang diberikan sebagai vaksin primer atau vaksin dosis satu dan dua. Bahkan, Penny mengatakan efek samping Sinopharm sebagai booster lebih rendah dibanding efek samping Sinopharm sebagai vaksin primer.
Berikut efek samping booster Sinopharm yang sering terjadi:
- Nyeri di lokasi suntikan
- Pembengkakan di lokasi suntikan
- Kemerahan di lokasi suntikan
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Nyeri otot dengan tingkat keparahan grade 1-2.
Sementara itu, sebuah riset yang diterbitkan di Elsevier Public Health Collection menganalisis efek samping vaksin Sinopharm sebagai vaksin primer terhadap partisipan berusia di bawah 49 tahun (844 partisipan) dan di atas 49 tahun (236 partisipan).
Hasilnya, mereka yang berusia kurang dari 49 tahun umumnya mengalami rasa nyeri di area suntikan (42,2 persen), kelelahan (11,4 persen) dan sakit kepala (10,9 persen).
Kemudian mereka yang berusia di atas 49 tahun umumnya mengalami nyeri di area suntikan (33,8 persen), kelelahan (28,8 persen), lesu (18,6 persen), sakit kepala (6,8 persen), nyeri seperti sensasi ditekan (15,8 persen).
Terlepas dari efek samping ini, vaksin booster memberikan efek imunitas yang baik untuk tubuh. Dari aspek respons imun, pemberian dosis ketiga memberikan respons imun lebih tinggi daripada respons imun suntikan primer.
Vaksin Sinopharm kini menambah daftar vaksin booster setelah sebelumnya BPOM mengumumkan enam kombinasi vaksin. BPOM memberikan izin darurat terhadap vaksin Sinovac, Pfizer, Moderna dan AstraZeneca sebagai vaksin booster homolog, sedangkan vaksin Zivifax diberikan sebagai vaksin booster heterolog.