Fine lines dan wrinkles adalah dua hal yang melekat sekali dengan penuaan. Seiring waktu, usia kita terus bertambah, sehingga perubahan pada kulit tentu saja terjadi. Kondisi kulit setelah di atas usia 30 tahun akan berbeda dengan saat kita remaja.
Nah, sebenarnya garis-garis halus dan kerutan adalah perubahan secara umum saja. Ada banyak sekali kondisi alami kulit yang berubah selama proses aging. Apa saja itu? Apakah kamu sudah mulai merasakannya? Simak di bawah ini!
Kulit Jadi Lebih Kering
Aging membuat kadar Hyaluronic Acid Natural dalam kulit kita menjadi berkurang. Sehingga kulit akan terasa lebih kering dan kasar. Jadi, jangan kaget kalau saat remaja, kulitmu sangat berminyak dan berjerawat, namun setelah berusia 35 tahun, kulitmu jadi lebih kering dan sensitif.
Nah, kulit yang kering ini bisa membuka pintu ke permasalahan kulit lainnya, seperti kulit iritasi, lebih gampang muncul keriput, kehilangan cahaya alaminya, muncul stretch marks, terasa gatal, dan lain sebagainya.
Gimana mengatasinya?
Pastikan kamu lebih akrab dengan produk-produk skincare yang punya kandungan Hyaluronic Acid. Untuk menjaga kadar air dalam kulit dan bikin kulit lebih supple, rutin eksfoliasi 2 kali seminggu.
Agar tekstur kulit nggak kasar dan pastinya konsumsi air mineral 2 liter sehari. Serta banyak makan sayur dan buah. Skincare dengan kandungan ceramide, squalane, jojoba oil, rosehip oil, dan shea butter juga sangat baik untuk mengatasi kulit kering.
Menambahkan face oil dan face mist ke dalam rutinitas skincare kamu sehari-hari juga akan sangat membantu melembapkan kulit!
Berkurangnya Elastisitas Kulit
Setelah usia 25 tahun, kulit kita juga akan kehilangan kadar kolagen dan elastin (elastic tissue) setiap tahunnya. Sehingga membuat kulit jadi tidak sekencang dulu lagi. Di area wajah yang banyak berekspresi, seperti mata, garis senyum atau garis bibir dan dahi, akan muncul garis-garis halus yang bila tidak dirawat akan menjadi kerutan yang tampak dalam dan jelas. Kondisi kulit wajah dan leher juga akan tampak kendur (sagging), terutama setelah usia 40 tahun.
Gimana mengatasinya?
Tidak perlu takut. Kamu bisa berusaha rutin merawat kulit. Alangkah baiknya dilakukan setiap hari sejak usia 20-an. Agar saat umur 40 atau 50, kulit tetap terlihat segar. Tapi, walau mulai di usia 30-an juga tidak apa-apa, tidak ada kata terlambat.
Pilih ingredients yang bisa memicu produksi kolagen dalam kulit, seperti retinol dan vitamin C, yang menutrisi seperti vitamin E dan yang tinggi antioksidan, seperti green tea, ginseng, black tea, pomegranate atau algae.
Melakukan gerakan-gerakan memijat wajah ke arah atas setiap hari juga bisa membantu, lho! Kamu bisa menggunakan jari tangan saja atau pakai face roller atau gua sha, atau menggunakan face massager yang lebih canggih yang punya getaran untuk bikin kulit kencang dan rileks.
Lebih Fragile dan Mudah Rusak
Semakin tua, kulit akan jadi lebih “rapuh”, mudah sensitive dan gampang rusak. Itu karena epidermis dan dermis (lapisan di bawah dermis) jadi lebih tipis atau flatten. Kondisi skin barrier juga jadi rentan terganggu, sehingga efek buruk lingkungan, seperti polusi, sinar UV, dan cuaca akan membuat kulit jadi lebih stres dan kusam.
Ketika luka atau memar atau ada noda-noda gelap, kulit juga jadi lebih lambat kembali ke kondisi semula, berbeda dengan saat bayi atau masih kecil yang mudah sembuh. Itu karena regenerasi sel-sel kulit jadi lebih melamban ketika kita sudah tua.
Gimana mengatasinya?
Perkuat skin barrier dengan rajin melembapkan kulit setiap hari serta melirik produk-produk yang mengandung microbiome, prebiotik, probiotik, atau Ceramide, untuk bikin ekosistem kulit dan flora kulit tetap seimbang dan sehat.
Lindungi kulit dengan pemakaian sunscreen setiap hari serta aplikasikan skincare yang kaya dengan kandungan antioksidan yang bisa melindungi dan memperkuat kulit.
Jadi Lebih Transparan
Seperti yang disebutkan di atas, kulit akan mengalami penipisan pada bagian epidermis, sehingga terlihat lebih transparan. Setelah usia 30-an, kamu akan menyadari kulit area mata (yang awalnya sudah tipis dan sensitif) jadi semakin tipis, sehingga blood vessels lebih terlihat.
Gimana mengatasinya?
So, be gentle on your skin. Hindari pakai facial scrub atau masker dengan butiran scrub yang harsh. Selalu bersihkan wajah secara perlahan, jangan gosok terlalu keras. Ingat, itu kulitmu, kamu bukan sedang membersihkan lantai! Kalau bisa, first cleanser-nya gunakan cleansing oil atau cleansing balm saja, karena lebih lembap dan kamu tidak perlu menggosok-gosok micellar water dengan kapas yang bisa abrasif bagi kulit.
Saat mengaplikasikan essence dan serum, tepuk-tepuk sampai meresap. Ketika mengaplikasikan eye cream, gunakan jari manis yang memiliki tekanan rendah – atau pakai dengan aplikator tanpa perlu menggosok.
Saat menggunakan face massager juga tidak perlu kasih tekanan yang heboh ya! Mikrodermabrasi dan pemakaian skincare AHA dan BHA memang penting, tapi tidak perlu terlampau sering, biar kulit tidak semakin tipis.
Nah, itu dia beberapa hal yang terjadi pada kulit kita selama proses aging. Sekarang sudah tahu kan, apa yang harus kamu lakukan? Penggunaan skincare secara rutin pasti akan memberikan hasil yang baik bagi kulitmu, apalagi kalau kamu juga melengkapinya dengan pola makan yang sehat, mengurangi rokok dan stres, aktif bergerak, menjaga pikiran positif, serta tidur cukup setiap hari.
Pakai sunscreen juga wajib banget, karena bisa memberi proteksi dari UVA yang jadi salah satu penyebab munculnya dark spots dan kerutan. Yuk, sama-sama berusaha agar kita bisa aging like a fine wine! (P/WA/ANA)