Lupus, khususnya Systemic Lupus Erythematosus (SLE), adalah penyakit autoimun yang dapat berisiko serius bagi kesehatan. Salah satu ciri khas SLE adalah ruam yang muncul di batang hidung dan pipi, yang sering disebut sebagai ruam kupu-kupu (butterfly rash) karena bentuknya yang menyerupai sayap kupu-kupu. Selain pada hidung dan pipi, ruam juga bisa muncul pada tangan dan pergelangan tangan.
Ruam akibat lupus ini dapat meninggalkan bekas permanen dan bisa memburuk jika terpapar sinar matahari, mengingat SLE sering kali menyebabkan fotosensitivitas.
Nyeri pada Persendian
Gejala utama lain dari lupus adalah nyeri pada persendian, terutama di tangan dan kaki, yang bisa berpindah-pindah antar sendi. Meskipun nyeri tersebut bisa sangat mengganggu, lupus tidak menyebabkan kerusakan atau cacat permanen pada sendi-sendi tersebut.
Selain itu, beberapa gejala lupus lainnya bisa mencakup:
- Sariawan berulang
- Demam tinggi (38°C atau lebih)
- Tekanan darah tinggi
- Â Pembengkakan kelenjar getah bening
- Sakit kepala
- Rambut rontok
- Mata kering
- Nyeri dada
- Gangguan memori
- Sesak napas akibat peradangan paru-paru yang mempengaruhi jantung, atau akibat anemia
Penderita lupus juga bisa mengalami penumpukan cairan berlebih dalam tubuh, yang menyebabkan pembengkakan pada pergelangan kaki, jari-jari tangan, dan kaki. Terkadang, pembengkakan ini juga disertai dengan perubahan warna (memutih atau membiru) saat terpapar dingin atau karena stres (fenomena Raynaud).
Diagnosis Penyakit Lupus
Lupus adalah penyakit autoimun yang sulit didiagnosis karena gejalanya yang sangat bervariasi antar individu. Untuk mendiagnosis lupus, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien, serta riwayat kesehatan pribadi dan keluarga. Selanjutnya, dokter akan melakukan beberapa tes penunjang, seperti:
- Tes darah: Untuk mengukur jumlah sel darah dan mengevaluasi fungsi ginjal serta hati.
- Tes urine: Untuk mendeteksi sel antibodi dalam urine yang menunjukkan adanya lupus.
- Tes pencitraan: Seperti rontgen dada atau ekokardiogram, untuk memeriksa peradangan atau penumpukan cairan di sekitar jantung dan paru-paru.
- Biopsi jaringan: Untuk menganalisis apakah ada jaringan abnormal pada kulit atau ginjal.
Lupus adalah penyakit kronis yang tidak dapat sembuh total. Penyakit ini menyebabkan peradangan yang dapat menyerang berbagai organ tubuh, seperti ginjal, otak, sistem saraf pusat, darah, paru-paru, dan jantung. Jika tidak ditangani dengan baik, lupus dapat menyebabkan komplikasi serius yang berisiko mengancam nyawa.
Komplikasi Penyakit Lupus
Lupus dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius, seperti:
- Kerusakan ginjal: Peradangan pada ginjal dapat menyebabkan kerusakan permanen dan gagal ginjal.
- Gangguan pembuluh darah: Lupus dapat mempengaruhi pembuluh darah dan menyebabkan masalah pembekuan darah.
- Penyakit jantung: Peradangan pada jantung dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.
- Radang paru-paru: Lupus dapat menyebabkan peradangan paru-paru dan nyeri saat bernafas.
- Gangguan sistem saraf: Lupus yang menyerang otak dapat menyebabkan pusing, sakit kepala, atau bahkan kejang. (ana)