Apakah Saya Perlu DSA, Pak Dokter?

Pertanyaan seputar Digital Subtraction Angiography (DSA) semakin sering diajukan oleh pasien dan masyarakat. DSA kini sangat populer, terutama berkat media sosial yang mempromosikan prosedur ini.

Namun, banyak fakta dan mitos yang bercampur, membuat sulit bagi pasien untuk membedakan antara informasi ilmiah dan klaim berdasarkan testimoni. Berikut adalah beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan, beserta jawaban berdasarkan fakta ilmiah terkini.

1. Apakah saya perlu DSA, Dokter?

DSA yang dimaksud adalah Digital Subtraction Angiography serebral, yang digunakan untuk mengevaluasi pembuluh darah di leher dan otak. Prosedur ini tidak hanya menampilkan anatomi pembuluh darah, tetapi juga aliran darah dari fase arteri ke fase vena.

Hasil DSA menyajikan foto dan video pembuluh darah beserta alirannya. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan kateter ke pembuluh darah, biasanya dari lipatan paha atau lengan.

Tidak semua orang memerlukan DSA. Hanya pasien dengan dugaan kelainan pada pembuluh darah leher dan otak yang memerlukan pemeriksaan ini, seperti pasien dengan stroke berulang atau penyempitan pembuluh darah otak. Umumnya, kelainan ini telah terdeteksi sebelumnya melalui MRI/MRA atau CT angiografi.

Baca Juga:  Kenali Bahaya Asam Urat dan Cara Pencegahannya

2. Apakah DSA bisa digunakan untuk skrining?

DSA tidak direkomendasikan untuk skrining. Skrining pembuluh darah otak biasanya dilakukan dengan metode non-invasif seperti MRI/MRA atau CT angiografi. Jika ada kelainan yang ditemukan, baru DSA diperlukan untuk evaluasi lebih lanjut.

3. Apakah DSA bisa mencegah stroke?

- Iklan -

DSA bukan alat untuk mencegah stroke. Prosedur ini hanya bertujuan untuk memotret pembuluh darah dan tidak memiliki kemampuan untuk mencegah stroke. Pencegahan stroke lebih bergantung pada pengelolaan faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, berhenti merokok, dan mengontrol kolesterol.

4. Apakah DSA bisa mengobati stroke?

DSA hanya digunakan untuk memotret pembuluh darah, bukan untuk mengobati stroke. Pengobatan stroke memerlukan prosedur intervensi lain yang lebih kompleks, menggunakan alat-alat canggih seperti microcatheter dan coil. Tindakan ini biasanya dilakukan setelah DSA untuk mengidentifikasi masalah yang perlu ditangani.

Baca Juga:  Mengenal Stroke: Penyebab, Gejala dan Pengobatannya

5. Apakah DSA serebral memiliki risiko?

Sebagai prosedur invasif, DSA memiliki risiko, meskipun jarang terjadi. Risiko tersebut meliputi lebam di tempat masuknya kateter, reaksi alergi terhadap bahan kontras, atau perdarahan. Secara umum, risiko ini sangat kecil, kurang dari 3%.

6. Apakah DSA bisa membersihkan pembuluh darah otak?

Klaim bahwa DSA dapat membersihkan pembuluh darah otak tidak benar. DSA menggunakan antikoagulan seperti heparin untuk mencegah pembekuan saat kateter dimasukkan, bukan untuk membersihkan pembuluh darah.

7. Jika saya tidak mengalami stroke, apakah saya perlu DSA?

Jika Anda tidak mengalami stroke dan ingin melakukan skrining, MRI atau MRA adalah pilihan yang lebih baik daripada DSA. Hanya jika ditemukan kelainan pada hasil MRI atau MRA, DSA diperlukan untuk evaluasi lebih lanjut.

Dr. Achmad Firdaus Sani
Ketua Pokja Nasional Neurointervensi
Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi (PERDOSNI)
achmad-f-s@fk.unair.ac.id

Semoga ini membantu!

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU