FAJARPENDIDIKAN.co.id – Dalam pendidikan, guru memegang peran yang sangat penting, terutama di sekolah. Selain mengajar, guru juga bertanggung jawab dengan kegiatan administratif dan pembentukan sikap serta karakter muridnya.
Tentu bukan hal mudah menjalankan semua tanggung jawab dengan maksimal. Namun, memanfaatkan teknologi di era sekarang bukan hal yang tidak mungkin untuk para guru dapat mengajar, mengurus bagian administratif seperti nilai dan daftar kehadiran sekaligus memperhatikan perkembangan muridnya.
Gredu, salah satu perusahaan teknologi di bidang pendidikan membuka peluang tersebut. Platform di bidang pendidikan ini betujuan mempermudah kinerja guru dalam melaksanakan tugas administratifnya. Hal ini diharapkan para guru bisa lebih maksimal dalam mengajar.
Hal ini disinggung oleh CEO Gredu, Rizky Anies. “Harapannya, hal ini dapat menciptakan proses belajar mengajar yang lebih efisien, efektif, transparan dan terukur,“ ujar Rizky dalam Media Launching Gredu, di Penang Bistro, Jakarta, Senin, 20 Januari 2020.
Tak hanya membantu dalam segi administratif. Gredu juga punya beberapa sistem lain yang turut mendukung suasana belajar di sekolah. Seperti sistem reporting, sistem ini memungkinkan murid yang mendapat bullying dapat melapor ke guru BK atau wali kelas.
Setelah melakukan riset selama satu tahun pada 2016, saat ini Gredu sudah merangkul sekitar 200 sekolah yang tersebar di lima provinsi di Indonesia dan menerapkan sistem yang mereka buat untuk meringankan beban kerja guru.
Lebih Dekat Dengan Orang Tua dan Ramah Lingkungan
Pendidikan bukan hanya melibatkan sekolah. Orang tua di rumah juga dibutuhkan untuk memaksimalkan jalannya pendidikan anak. Aplikasi yang dibuat oleh Rizky dan timnya juga mendukung terjalinnya komunikasi antara guru dengan orang tua siswa.
Melalui aplikasi ini, laporan tentang anak di sekolah akan sampai dengan cepat ke orang tua. Tentang kehadiran, nilai atau yang berkaitan dengan sikapnya. Menurut Rizky ini bisa menjadi proses untuk memantau perkembangan anak di sekolah.
Aplikasi ini menurutnya juga lebih efektif, dibandingkan rapor yang diterima di akhir semester.
“Kalau rapot, laporan itu diterima di akhir ya sudah, kita gak bisa berbuat apa-apa lagi. Tapi kalau selama proses belajar masih berlangsung ya berarti ada gambaran, oh ini yang harus diperbaiki,” ujar Rizky.
Selain mengeratkan kolaborasi guru dan orang tua, penggunaan aplikasi online juga dinilai lebih hemat biaya dan ramah lingkungan.
Hal ini bisa dilihat dari kuantitas penggunaan kertas untuk bagian administratif seperti kertas untuk absen atau kertas nilai yang sudah berkurang dan mulai diganti dengan aplikasi. Adhita Diansyavira