Wajo, FAJARPENDIDIKAN.co.id- Meskipun masih dalam masa pandemi Covid-19, tetapi realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kabupaten Wajo sampai dengan bulan April 2021 mencapai sebesar Rp386,07 miliar dan merupakan peringkat ketiga bila dibandingkan dengan 24 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan. Hal ini berdasarkan data pada Aplikasi Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) sampai dengan bulan April 2021.
Dari data tersebut, realisasi KUR di Kabupaten Wajo tercatat sebesar Rp386,07 miliar atau 8,75% dari total realisasi KUR di Provinsi Sulawesi Selatan sebesar Rp3,90 triliun. Apabila dilihat dari jumlah debitur KUR, Kabupaten Wajo juga merupakan yang terbesar ketiga yaitu sebanyak 9.209 debitur atau 8,51% dari total debitur di Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 108.220 debitur sampai dengan bulan April 2021.
Bila dilihat dari jenis skema kredit, Kredit Mikro merupakan yang terbesar realisasi di Kabupaten Wajo, yaitu sebesar Rp233,88 miliar atau 68,58% dari total realisasi sebesar Rp386,07 miliar. Disusul, Kredit Kecil sebesar Rp98,47 miliar atau 28,88%, dan Kredit Super Mikro (Supermi) sebesar Rp8,68 miliar atau 2,54%.
Apabila dilihat dari penyalur KUR di Kabupaten Wajo, Bank BRI merupakan yang terbesar realisasi sampai dengan bulan April 2021 yaitu sebesar Rp253,28 miliar atau 74,27% dari total sebesar Rp386,07 miliar, disusul Bank Mandiri sebesar Rp51,91 miliar atau 15,22%. Bank BNI sebesar Rp29,04 miliar atau 8,52%, BNI Syariah sebesar Rp1,96 miliar atau 0,57%, BPD Sulselbar sebesar Rp1,91 miliar atau 0,56%, BRI Syariah sebesar Rp1,38 miliar atau 0,40%, Bank Syariah Mandiri sebesar Rp707,00 juta atau 0,21%, Bank Tabungan Negara sebesar Rp500,00 juta atau 0,15% dan Bank Sinarmas sebesar Rp350,00 juta atau 0,10%.
Sementara itu, bila dilihat dari sektor ekonomi di Kabupaten Wajo terdapat tiga penyumbang terbesar, yaitu Sektor Pertanian, Perburuan dan Kehutanan merupakan yang terbesar menyerap KUR sampai dengan bulan April 2021 yaitu sebesar Rp227,39 miliar atau 66,68%, disusul sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar Rp70,68 miliar atau 20,73% dan ketiga sektor Perikanan sebesar Rp20,73 miliar atau 6,08%, sisanya terdistribusi di berbagai sektor ekonomi lainnya yang perlu mendapat perhatian dan terus dikembangkan.
Kepala KPPN Watampone, Rintok Juhirman menilai semakin banyak pelaku UMKM yang memanfatkan KUR sebagai salah satu sumber pembiayaan yang murah. Hal tersebut karena KUR mendapatkan subsidi bunga dari Pemerintah.
“Terlebih dalam masa pandemi Covid-19 saat ini, UMKM harus bangkit, agar Indonesia Kuat,”ungkapnya.
Reporter : Abustan