Asa Menggapai Bintang

Saat kenaikan kelas tiba, para siswa berinisiatif untuk memberikan kado sederhana untuk guru yang dicintainya, yakni Pak Karjo. Hadiah akan diserahkan oleh siswa setelah siswa menerima rapor masing-masing.

Pak Karjo menyebutkan nama siswa satu per satu untuk tampil ke depan menerima rapor. Terdengar nama Ahmad, Andi, Basuki, Budi, Endang, Evi disebutkan. Pak Karjo juga bakal mengumumkan nama siswa yang berhasil meraih peringkat 1, 2, dan 3.

”Fendi!” ujar Pak Karjo.

- Iklan -

Fendi pun tampil ke depan dengan wajah berseri.

”Fendi berhasil meraih peringkat pertama!” seru Pak Karjo dengan suara mantap. Terdengar tepuk tangan gemuruh dari seluruh siswa.

”Terima kasih, Pak. Bapaklah guru terbaik kami yang telah memulihkan rasa percaya diri saya. Bapak juga sekaligus inspirator para siswa untuk menggapai cita-cita setinggi mungkin,” ucap Fendi penuh rasa haru.

- Iklan -

Selanjutnya, aku Gery, dinyatakan sebagai peraih peringkat kedua; sedangkan Hadi berhasil meraih peringkat ketiga.

Pak Karjo juga mengingatkan bahwa perjuangan kami masih panjang. Kami semua harus melewati bangku SD kelas V dan VI, SMP, SMA, lalu jenjang perguruan tinggi.

Sekarang tiba giliran para siswa untuk memberikan kado sebagai tanda kasih dan kenangan untuk guru tercinta kami, Pak Karjo.

- Iklan -

Para siswa sangat antusias untuk melihat isi kado ketika bungkusya dibuka oleh Pak Karjo. Rata-rata para siswa menghadiahkan hiasan dinding dan meja buatan sendiri. Aku memberikan taplak meja yang sudah disiapkan oleh ibu.

Baca Juga:  Ingin Jadi Guru? Pertimbangkan 8 Rekomendasi Jurusan Kuliah Ini

Seluruh siswa dipenuhi perhatian ketika Fendi tampil ke depan menyerahkan tanda kenangan. Perlahan Pak Karjo membuka pembungkus kado, dan ternyata isinya adalah sebuah dasi berwarna merah.

”Pak, itu dasi jahitan ibu saya sendiri,” ujar Fendi.

”Terima kasih, Fendi. Salam untuk ibumu,” jawab Pak Karjo sambil tersenyum lebar.

***

Setahun kemudian, Fendi dinyatakan sebagai pelajar terbaik di kelas V. Setahun berikutnya lagi, Fendi dinyatakan sebagai pelajar terbaik di kelas VI.

Tiga tahun di SMP dilalui Fendi dengan prestasi gemilang pula, dan dia selalu mendapatkan beasiswa berkat prestasinya.

Begitu pula tiga tahun di SMA, Fendi mengukir prestasi sebagai pelajar terbaik dan mendapatkan beasiswa. Studi dilanjutkan ke Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Gajah Mada. Lulus sarjana dalam waktu 3 tahun. Dilanjutkan dengan studi S-2 di Oxford University, London, dengan beasiswa penuh. Lulus cum laude.

Setiap tahun Fendi selalu memberikan kabar baik tentang prestasinya kepada Pak Karjo, guru yang tak bakal dilupakannya sepanjang hidupnya.

***

Suatu sore di ruang keluarga Pak Karjo. Di atas meja tergeletak sebuah amplop warna merah jambu. Di sampul depannya tertulis inisial F-I.

Dalam hati Pak Karjo bertanya-tanya, ”Undangan dari siapa? Siapa F-I?

Perlahan Pak Karjo mengeluarkan kartu undangan dari amplopnya. Ternyata itu undangan pernikahan antara Fendi dan Indri pada Sabtu, 5 Juni 2021, pukul 09.00.

Baca Juga:  Sedang Tidak Mengajar, Guru Bisa Lakukan 6 Kegiatan Ini

***

Suasana resepsi di Gedung Sasono Indraloka itu sangat meriah. Di antara para tamu tampak Pak Karjo bersama istri. Pak Karjo mengenakan jas berwarna hitam dan dasi berwarna merah. Dasi itu adalah dasi pemberian Fendi semasa Fendi duduk di bangku SD kelas IV. Istri Pak Karjo tampak mengenakan kebaya berwarna biru. Mereka berdua tampil serasi.

Ketika Pak Karjo menyalami Fendi, beliau berujar, ”Selamat menempuh hidup baru.” Jari Pak Karjo menunjuk pada dasi merahnya, ”Masih ingat pada dasi ini, Nak?” tanyanya kepada Fendi dengan senyum mengembang.

”Masih, Pak, Itu dasi jahitan ibu saya,” jawab Fendi dengan rasa penuh haru. ”Bapaklah satu-satunya guru yang mampu memulihkan rasa percaya diri saya; tanpa Bapak, mustahil saya bisa studi sampai ke London dan menikah pada hari ini. Jasa Bapak tidak akan pernah lekang dari ingatan saya sepanjang hayat,” ujar Fendi sambil menitikkan air mata haru dan bahagia. ”Bapak selalu menyalakan harapan saya untuk menggapai cita-cita,” tambah Fendi.

Pak Karjo merasa bangga sekaligus bahagia melihat para siswa didikannya, terutama Fendi, berhasil meraih cita-cita yang didambakannya. Usaha memang tak pernah mengkhianati hasil selama asa menggapai bintang selalu menyala.

Penulis : Budi Sutrisno

Budi Sutrisno
- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU