Penggunaan huruf kapital sesuai aturan PUEBI terdapat satu ketentuan baru yang tidak tercantum di EYD. Huruf kapital adalah huruf besar yang dipakai sebagai unsur pertama kata pada awal kalimat dan kegunaan lainnya. Namun, masih banyak yang belum mengetahui cara penulisan dan penggunaannya.
Melansir Kantor Bahasa Kemdikbud, dalam EYD penulisan huruf kapital harus digunakan pada huruf awal nama orang, nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan. Namun, pada PUEBI aturan tersebut ditambah satu ketentuan, yaitu huruf kapital juga digunakan untuk huruf awal julukan.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
Misalnya:
- Apa maksudnya?
- Dia membaca buku.
- Kita harus bekerja keras.
- Pekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Misalnya:
- Amir Hamzah
- Dewi Sartika
- Halim Perdanakusumah
- Wage Rudolf Supratman
- Jenderal Kancil
- Dewa Pedang
- Alessandro Volta
- André-Marie Ampère
- Mujair
- Rudolf Diesel
Catatan:
(1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang merupakan nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
- ikan mujair
- mesin diesel
- 5Â ampere
- 10Â volt
(2) Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna ‘anak dari’, seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas.
Misalnya:
- Abdul Rahman bin Zaini
- Siti Fatimah binti Salim
- Indani boru Sitanggang
- Charles Adriaan van Ophuijsen
- Ayam Jantan dari Timur
- Mutiara dari Selatan
Catatan
PUEBI 2015 menambahkan (1) penjelasan “termasuk julukan” pada I.F.2., misalnya Jendral Kancil dan Dewa Pedang; serta (2) penjelasan “yang bermakna ‘anak dari'” pada catatan kedua. Kedua tambahan ini tampaknya bertujuan untuk memperjelas pedoman sebelumnya.
Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Misalnya:
- Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
- Orang itu menasihati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!”
- “Mereka berhasil meraih medali emas,” katanya.
- “Besok pagi,” katanya, “mereka akan berangkat.”
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan
Misalnya:
- Islam
- Alquran
- Kristen
- Alkitab
- Hindu
- Weda
- Allah
- Tuhan
- Allah akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
- Ya, Tuhan, bimbinglah hamba-Mu ke jalan yang Engkau beri rahmat.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang.
Misalnya:
- Sultan Hasanuddin
- Mahaputra Yamin
- Haji Agus Salim
- Imam Hambali
- Nabi Ibrahim
- Raden Ajeng Kartini
- Doktor Mohammad Hatta
- Agung Permana, Sarjana Hukum
- Irwansyah, Magister Humaniora
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.
Misalnya:
- Selamat datang, Yang Mulia.
- Semoga berbahagia, Sultan.
- Terima kasih, Kiai.
- Selamat pagi, Dokter.
- Silakan duduk, Prof.
- Mohon izin, Jenderal.