Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan.
Misalnya:
- S.H. = sarjana hukum
- S.K.M. = sarjana kesehatan masyarakat
- S.S. = sarjana sastra
- M.A. =Â master of arts
- M.Hum. = magister humaniora
- M.Si. = magister sains
- K.H. = kiai haji
- Hj. = hajah
- Mgr. =Â monseigneur
- Pdt. = pendeta
- Dg. = daeng
- Dt. = datuk
- R.A. = raden ayu
- St. = sutan
- Tb. = tubagus
- Dr. = doktor
- Prof. = profesor
- Tn. = tuan
- Ny. = nyonya
- Sdr. = saudara
Catatan
PUEBI 2015 menambahkan contoh gelar lokal Daeng dan Datuk.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
- “Kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan. Dendi bertanya, “Itu apa, Bu?”
- “Silakan duduk, Dik!” kata orang itu.
- Surat Saudara telah kami terima dengan baik.
- “Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?”
- “Bu, saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak.”
Catatan
PUEBI 2015 menambahkan penjelasan penulisan kata atau ungkapan lain yang digunakan sebagai penyapaan ditulis dengan huruf kapital, misalnya Kutu Buku.
Catatan:
(1) Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
- Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
- Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
(2) Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
- Sudahkah Anda tahu?
- Siapa nama Anda?