Awal Februari, Asteroid Raksasa Akan Melintasi Bumi

Awal Februari mendatang, sebuah asteroid raksasa berdiameter 42 meter akan melintas dekat bumi. Asteroid yang akan melintas dekat bumi ini adalah asteroid besar 2022 AA.

Astronom amatir Marufin Sudibyo mengatakan, asteroid tersebut ditemukan pada 1 Januari 2022 melalui fasilitas Purple Mountain Observatory, Xu Yi station di China.

“(Asteroid) dikonfirmasi oleh sistem penyigian langit yang ada di berbagai penjuru dunia mulai dari Eropa hingga Amerika Latin,” kata Marufin saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/1/2022).

Ia menambahkan, asteroid ini tergolong asteroid dekat-bumi kelas Apollo yang beredar mengelilingi matahari setiap 1,46 tahun sekali.

“Sebagai kelas Apollo, maka (asteroid) memiliki orbit yang bisa bersinggungan dengan orbit Bumi,” ujar dia.

Kapan asteroid ini melintasi Bumi? 

Secara terpisah, peneliti dari Pusainassa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Andi Pangerang menjelaskan, asteroid ini mempunyai jarak rata-rata ke matahari ssekitar 192,6 juta km, lebih besar dari jarak rata-rata Bumi-matahari sejauh 149,6 juta km.

Baca Juga:  Mengenal Zero, Pesawat Tempur Legendaris Jepang pada PD II

Akan tetapi, perihelion asteroid besar 2022 AA ini sekitar 143,8 juta km, lebih kecil dari aphelion Bumi yang mencapai 152,1 juta km. Asteroid melintas dekat Bumi pada 4 Februari 2022 pukul 21.16 UT atau 5 Februari 2022 pukul 04.16 WIB dengan jarak 2.542.000 km dari Bumi.

“Asteroid ini melaju dengan kelajuan 13.200 km per jam saat melintas dekat Bumi,” jelas Andi.

Andi menambahkan, jarak saat asteroid itu saat melintas dekat Bumi, masih lebih besar dibandingkan batas roche atau jarak minimun benda dapat mempertahankan agar tidak pecah berkeping-keping.

- Iklan -
Baca Juga:  PD II, Jepang Belajar Membuat Pesawat Tempur dari 4 Cara Ini

Hal itu dikarenakan gaya tidal atau kuncian yang dialami benda, dalam hal ini asteroid 2022 AA, sama dengan gaya gravitasi Bumi.

Ditegaskan, asteroid besar 2022 AA hanya akan melintas dekat Bumi secara aman atau safely close approach.

Asteroid ini tidak memiliki potensi untuk bertabrakan dengan Bumi, setidaknya berdasarkan limit pemodelan yang hanya berlaku sampai satu abad ke depan.

“Asteroid ini tidak berbahaya,” ujar Marufin.

Sehingga, masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak perlu panik akan adanya asteroid tersebut. Andi menambahkan bahwa lebar sudut asteroid ini hanya 5,76 milidetik busur, sehingga tidak dapat disaksikan dengan mata telanjang.

“Sehingga (saat asteroid melintas dekat Bumi) hanya bisa disaksikan menggunakan teleskop berlensa besar, lebih dari 25 cm,” pungkas Andi.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU