Awal Mula Kerajaan Mataram, Sejak 1586

Pada perempat abad ke-16 Masehi Mataram, menjadi bagian dari Kesultanan Pajang. Status Mataram kala itu, sebuah Kadipaten, dipimpin Ki Ageng Pamanahan, setelah, Panembagan Senopati di Kadipaten Mataram.

Selanjutnya Kadipaten yang dipimpin Ki Ageng Pamanahan, memisahkan diri dari Kesultanan Pajang, dan membentuk kesultanan Mataram. Petistiwa tersebut terjadi pada 1586.

Setelah itu, posisi terbalik. Pajang menjadi bagian dari kedaulatan Kesultanan Mataram. Kemudian Pangerang Banawa yang meminpin Pajang, menyerahkan tahtanya kepada Panembahan Senopati.

Kesultaban Mataram berkembang pesat dan kuat. Sebagian besar sejarawan berpendapat, para perintisnya telah mendiriksn Matadam beberapa generasi sebelumnya.

Pada sebuah catatan, raja-raja Mataram, ketutunan dari Ki Ageng Sela. Sela bermula dari nama sebuah desa di dekat Demak (sekarang).

Pada tahun 1570an, salah satu keturunan Ki Ageng, Kiyai Gede Pamanahan, dianugerahi kekuasaan tanah Mataram oleh Raja Pajang, Sultan Adiwijaya. Sebagai imbalan atas jasa Ki Ageng mengalahkan Arya Panangaang, musuh Adiwijaya. Pajang saat itu terketak di kota Surakarta (sekarang).

Baca Juga:  Mengenal 5 Tradisi Budaya di Solo, Lestari Hingga Sekarang

Pamanahan sering disebut juga sebagai Kiyai Mataram. Dia memang seorang kiyai .Atau ulama Muslim yang berpendidikan tinggi dan disegani.

Perebutan Kekuasaan

Setelah itu, terjsdi perebutan kekuasaan di Pajang secara besaran, setelah wafatnya Sultan Adieijaya, 1582. Pewarisnya adalah Pangerang Banawa. Yang kemudian digulingkan tahtanya oleh Arya Pangiri dari Demak. Pangerang Banawa pun tersingkir ke Jipang.

Selanjutnya putra Pamanahan, Sutawijaya, atau Panembahan Senopati, menggantikan ayahnya, 1584. Saat itu pulalah Mataran mulai melepaskan diri dari kekuasaan Pajang.

- Iklan -

Di bawah kepemimpinan Sutawijaya, Mataram mengalami perkembangan secara substansial. Sutawijaya melakukan perlawanan secara militer, menghadapi Arya Psngiri yang berkuasa di Pajang.

Baca Juga:  4 Destinasi Wisata Unggulan Sulawesi Utara, Alam hingga Kuliner!

Di satu pihak, Pangerang Banawa cepat xepat menggalang dukungan, untuk merebut kembali tahta warisan ayahnya dan meminta dukungan dari Pebembahan Senopati

Pajang lalu diserang dari dua arah Dari Pengerang Banawa, dan Panembahan Senopati.

Perang antara Pajang dan Mataram berakhir dengan kekalahan Arya Pangiri. Pangerang Banawa kemudian naik tahta di Pajang.

Namun setelah periode tersevut, tidak ada Putra Mahkota Pajamg yang menggantikan Pangerang Banawa. Sehingga tahta Pajang diserahkab ke Panembahan Senopati.

Selanjutnya Mataram me njadi Ksbupaten. Pangerang Gagak Bening, adik Panembahan yang menjadi Bupati, 1586. Peristiwa ini menandai berakhirnya kerajaan Pajang, dan berdirinya Nagari Kesultanan Mataram. (sumber wikipedia, Lukisan Sultan Agung Anyara Kusuma/ana, berlanjut).

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU