Awal Mula Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW, Dimulai Sejak 579 Hijriah

Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan sebuah peringatan akan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Bagaimana sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW?

Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal di kota Mekkah. Pada saat itu Mekkah merupakan kota yang tengah diserang oleh pasukan gajah yang berada di bawah pimpinan Raja Abrahah.

Pada tahun ini, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW akan jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal 1443 Hijriah atau bertepatan pada tanggal 19 Oktober 2021 mendatang.

Awal Mula Sejarah Maulid Nabi

Sejarah Maulid Nabi ini memiliki berbagai versi. Awal mula peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW diadakan pada abad ke-4 Hijriah oleh Dinasti Fathimiyyun di Mesir. Dinasti ini berkuasa pada rentang tahun 362-567 Hijriah.

Dinasi Fathimiyyun ini juga mengadakan hari Asyura, Maulid Ali, Maulid Hasan, Maulid Husein, Maulid Fatimah dan lain sebagainya. Perayaan Maulid sempat dilarang oleh Al-Afdhal bin Amir al-Juyusy dan kembali diperbolehkan pada masa Amir li Ahkamillah pada 524 H.

Baca Juga:  Kumpulan Doa-doa Para Nabi

Perayaan maulid kembali dilakukan pada masa kepemimpinan Salahuddin Al Ayyubi pada tahun 1183 (579 Hijriah) atas usulan saudara iparnya, Muzaffaruddin. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan semangat juang Islam saat mengadapi Perang Salib untuk merebut kota Yerussalem.

Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW versi Sultan Salahuddin

Sebuah jurnal  menjelaskan sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW yang berasal dari masa pemerintahan Sultan Salahudin Al Ayubi. Sultan ingin meningkatkan semangat juang dan persatuan kaum muslim, dengan meningkatkan kecintaan pada nabinya.

Usul perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW sempat mendapat penolakan dari para ulama, karena dinilai tak sesuai ajaran Islam. Sultan kemudian menjelaskan, perayaan hanya bersifat syiar keagamaan bukan ritual. Perayaan juga bukan sekadar peringatan ulang tahun.

Setelah mendengar alasan ini, Khalifah An-Nashir di Bagdad menyetujui usul sang sultan. Selanjutnya di musim haji 1183 Masehi, sang sultan meminta para jamaah menyiarkan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di negara asalnya pada 12 Rabiul Awal.

Baca Juga:  Mengenal Apa Itu Zakat Mal Al-Mustafad (Harta Berkembang)

Sejarah Maulid Nabi di Indonesia

Perayaan Maulid Nabi ini tidak terlepas dari ajaran dan pengaruh dari Wali Songo saat menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Perayaan maulid juga mengadaptasi budaya Jawa yang kita kenal sebagai Grebeg Mulud.

- Iklan -

Dilansir dari NU Online, Perayaan Maulid Nabi di Indonesia biasanya diselenggarakan dengan membaca Manakib Nabi Muhammad dalam Kitab Maulid Barzanji, Maulid Simtud Dhurar, Diba’, Saroful Anam, Burdah, dan lain-lain.

Di Indonesia juga melakukan berbagai acara lainnya yang disiapkan secara bersama-sama dan gotong royong seperti makan bersama. Hal sebagai wujud meneladani sikap, perilaku dan tuntunan yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.

 

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU