Bacaan Dzikir Petang Lengkap Penjelasan dan Hadits, Memperbanyak doa dan Dzikir merupakan suatu amalan mulia yang bisa menjaga dan memperbanyak pahala serta menghapus dosa-dosa yang pernah dilakukan.
Oleh karena itu, Berikut ini lengkap bacaan Dzikir petang atau sore yang bisa di amalkan sehabis sholat ashar….
Anjuran untuk dzikir di saat sore hari ada dalam sejumlah ayat, salah satunya pada Surat Ar-Rum ayat 17. Allah SWT berfirman:
فَسُبْحٰنَ اللّٰهِ حِيْنَ تُمْسُوْنَ وَحِيْنَ تُصْبِحُوْنَ
Arab Latin: Fa sub-ḥānallāhi ḥīna tumsụna wa ḥīna tuṣbiḥụn
Artinya: “Bertasbihlah kepada Allah ketika kamu berada pada waktu senja dan waktu pagi.”
Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al Badr dalam buku Fiqih Doa dan Dzikir Jilid 2 menyebutkan bila dzikir sore, bersama di waktu pagi adalah yang paling luas dari dzikir lainnya.
Menurutnya, dzikir petang dilaksanakan setelah sholat Ashar sampai sebelum matahari tenggelam. Namun mengenai waktu ini diyakini punya kelonggaran, sehingga bisa dilakukan setelah matahari terbenam.
Dzikir di Kala Petang dalam Hadits
Masih dari buku Fiqih Doa dan Dzikir Jilid 2, ada banyak dzikir yang bisa dibiasakan pada waktu sore hari. Di antaranya sebagai berikut:
Bacaan dzikir kesatu (3x)
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
A’uudzu bikalimaatillaahi attaammaati min syarri maa khalaq
Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari keburukan apa yang Dia ciptakan.” (Riwayat dari Abu Hurairah, HR Muslim)
Bacaan dzikir kedua
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لله وَالحَمْدُ اللَّه لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا. رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ رَبِّ أعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابِ فِي الْقَيْرِ
Amsainaa wa amsal mulku Allaha wal hamdu lillaahi laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qadiir. Rabbi as’aluka khaira maa fii haadzihil lailati wa khaira maa ba’daha, wa a’uudzu bika min syarri maa fii haadzihil lailati wa syarri maa ba’daha. Rabbi a’uudzu bika minal kasali wa suu’il kibari rabbi a’uudzu bika min ‘adzaabi finnaari wa ‘adzaabi fil qabri
Artinya: “Kami berada di waktu sore https://www.detik.com/tag/dzikir-sore , sedangkan kerajaan adalah milik Allah, dan segala puji bagi Allah, tidak ada sembahan yang haq kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, dan bagi-Nya pujian, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan yang ada pada malam ini dan kebaikan yang sesudahnya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang terdapat pada malam ini dan keburukan yang sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan keburukan masa tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari azab di neraka dan azab di kubur.” (Riwayat dari Abdullah bin Mas’ud, HR Muslim)
Bacaan dzikir ketiga
اللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ نَحْيا وَبِكَ نَمُوتُ وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
Allahumma bia amsainaa wa bika ashbahnaa wa ika nahyaawa bika namuutu wa ilaikal mashiir
Artinya: “Ya Allah, dengan-Mu kami berada di waktu sore dan dengan-Mu kami berada di waktu pagi, dengan-Mu kami hidup dan dengan-Mu kami mati, dan kepada-Mu tempat kembali.” (Riwayat dari Abu Hurairah, HR Tirmidzi & Abu Dawud)
Bacaan dzikir keempat
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيةَ في الدُّنْيَا وَالآخرة اللهم إني أسألك العفو وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِ، وَآمِنْ رَوْعَاتِي، اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي وَعَنْ يَمِيْنِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي
Allahumma inni as’alukal ‘aafiyata fid dunyaa wal aakhirati, allahumma inni as’alukal ‘afwa wal ‘aafiyata fii diini wa dunyaa wa ahlii wa maalii, Allahummastur ‘auraatii wa aamin rau’aatii, Allahummahfadznii min baini yadayya wa min khalfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fauqii wa a’uudzu bi’adzhamatika an ‘ughtaala min tahtii
Artinya: “Ya Allah, sungguh aku mohon pada-Mu afiat di dunia dan akhirat.
Ya Allah, sungguh aku mohon pada-Mu maaf dan afiat pada agama- ku, duniaku, keluargaku, dan hartaku. Ya Allah, tutuplah auratku, dan amankan goncangan jiwaku. Ya Allah, peliharalah aku dari depanku, dari belakangku, dari kananku, dari kiriku, dari atasku, dan aku berlindung kepada-Mu ditimpa secara tiba-tiba dari bawahku.” (Riwayat dari Abdullah bin Umar, HR Abu Dawud & Ibnu Majah)
Bacaan dzikir kelima
اللَّهُمَّ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ، عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي وَشَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ
Allahumma faathiris samawaati wal ardhi ‘aalimal ghaibi wasysyahaadati rabba kulli syai’in wa maliikahu, asyhadu an laa ilaaha illa anta, a’uudzubika min syarri nafsii wa syarrisy syaithaani wa syirkihi
Artinya: “Ya Allah, pencipta langit dan bumi, Maha mengetahui yang ghaib dan nampak, Rabb segala sesuatu dan pemiliknya, aku bersaksi tidak ada sembahan yang haq kecuali Engkau, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan diriku, dan keburukan setan serta kesyirikannya.” (Riwayat dari Abu Hurairah, HR Tirmidzi & Abu Dawud)
Bacaan dzikir keenam (100x)
سُبْحَانَ الله وَبِحَمْدِهِ
Subhaana Allah wa bihamdihi
Artinya: “Mahasuci Allah dan dengan memuji-Nya.” (Riwayat dari Abu Hurairah, HR Muslim)
Bacaan dzikir ketujuh (7x)
حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
Hasbiyallahu laa ilaaha illa huwa ‘alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul ‘arsyil ‘adzhiimi
Artinya: “Cukupkanlah bagiku Allah, tidak ada sembahan haq kecuali Dia, kepada-Nya aku tawakal dan Dia Rabb Arsy yang agung.” (Riwayat dari Abu Darda, HR Al-Albani)
Bacaan dzikir kedelapan (3x)
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syaiun fil ardhi wa laa fii samaai wahuwassami’ul ‘alim
Artinya: “Dengan nama Allah yang tidak mudharat bersamanya sesuatu di bumi dan langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Riwayat dari Utsman bin Affan, HR Abu Dawud & Tirmidzi)
Sayyidul Istighfar
بِكَ مِن شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكِ َعَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فاَغْفِر لِيْ فَإِنهَّ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ
Allâhumma anta rabbî, lâ ilâha illâ anta khalaqtanî. Wa anâ ‘abduka, wa anâ ‘alâ ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu. A’ûdzu bika min syarri mâ shana’tu. Abû’u laka bini’matika ‘alayya. Wa abû’u bidzanbî. Faghfirlî. Fa innahû lâ yaghfirudz dzunûba illâ anta.
Artinya, “Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau”. (Riwayat dari Syaddad bin Aus, HR Bukhari)
Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, dan Surat An-Nas (3x)
Dari Abdullah bin Khubaib, Nabi SAW bersabda:
قُلْ (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَالمُعَوَّذَتَيْنِ حِيْنَ تُنِي وَحِيْنَ تُصْبِحُ ثَلاثَ مَرَّاتٍ تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ
Artinya: “Ucapkanlah; Katakan Dia Allah Yang Esa, dan dua surah perlindungan ketika sore hari dan ketika pagi hari sebanyak tiga kali, mencukupi bagimu dari segala sesuatu.” (HR Abu Dawud & Tirmidzi)