Bagaimana Tahapan Perkembangan Anak Usia 16 Tahun? Simak Disini!

Masa remaja merupakan fase yang sangat dapat memugkinkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan pada diri anak. Tidak hanya secara bentuk fisik, namun juga pemikiran. Kemudian, bagaimana tentang anak usia 16 tahun? Simak penjelasan lebih lengkap di bawah ini!

Apa saja aspek perkembangan anak 16 tahun?

Dikutip dari WHO, ada beberapa aspek yang bisa menggambarkan tahap perkembangan remaja. Namun, yang akan langsung terlihat dan bisa dibandingkan dari usia sebelumnya adalah perubahan fisik atau ketika remaja mulai mengalami masa puber.

Tampilan fisik anak di usia anak usia 12 tahun dan 16 tahun tentu saja berbeda, dari segi bentuk tubuh maupun payudara pada perempuan.

Di usia 16 tahun atau pertengahan remaja, berikut beberapa perkembangan yang umumnya terjadi:

Perkembangan fisik anak 16 tahun?

Apabila Anda memerhatikan dengan cukup teliti, perubahan fisik yang dialami remaja perempuan sudah berlangsung sejak ia berada di usia 9 tahun.

Maka dari itu, di usia 16 tahun ini sebagian besar anak perempuan sudah hampir mencapai puncak pertumbuhannya.

Saya Menerima Kebijakan Privasi dan Data Daftar Sementara pada remaja laki-laki, perkembangan fisik masih terus berlangsung. Beberapa perkembangan yang masih dapat Anda lihat di usia 16 tahun, seperti:

Perubahan fisik remaja perempuan semakin melambat karena sudah berada di puncak.
Siklus menstruasi sudah semakin stabil setiap bulan.
Rambut halus di wajah dan tubuh semakin lebat.
Badan yang semakin tinggi terutama pada laki-laki.
Badan yang semakin besar karena nafsu makan semakin bertambah.
Bagi orangtua hal ini mungkin menakjubkan karena kini anak Anda sudah terlihat dewasa.

Efek dari hormon juga membuat tubuh anak perempuan terlihat berbeda seperti pertumbuhan payudara, pinggul terlihat membesar, serta tumbuhnya rambut halus di area tertentu.

- Iklan -

Namun, bertambahnya lemak di tubuh terutama area perut dan paha juga kerap membuat remaja perempuan mengalami krisis kepercayaan diri.

Bagaimana dengan remaja laki-laki? Kini, Anda bisa melihat tingginya semakin bertambah dan melampaui remaja perempuan.

Selain itu di usia ini, baik anak perempuan maupun laki-laki, umumnya masih “dihiasi” oleh jerawat puber. Terutama bagi anak perempuan di saat PMS.

Baca Juga:  8 Cara Kecilkan Perut Buncit dengan Benar dan Terbukti Berhasil

Perkembangan kognitif, Adapun perkembangan kognitif anak di usia 16 tahun yang umumnya terjadi yaitu:

Penalaran yang semakin logis

Mencoba melihat dari berbagai sisi, tidak hanya satu sudut pandang saja.
Mencoba untuk menyelesaikan masalah lalu dijadikan pembelajaran.
Mempertahankan keinginannya yang dibarengi dengan alasan.
Namun di usia ini, sikapnya masih impulsif atau tidak dipikirkan matang-matang serta mempertimbangkan efek jangka panjangnya.

Di sisi lain, anak juga sudah mulai berpikir apa yang ia suka dan jurusan kuliah apa yang akan diambilnya.

Perkembangan psikologis

Perkembangan psikologi di masa remaja meliputi membangun identitas, mengelola emosi, serta bagaimana bersosialisasi dengan orang sekitarnya. Mereka perlu mencari cara bagaimana menghadapi berbagai masalah walaupun sedang dilanda stres.

Perkembangan emosional

Meski tidak mudah untuk dilakukan, sebaiknya Anda membantu remaja mengendalikan emosinya ketika marah.

Pasalnya, jika ia terbiasa untuk meluapkan kemarahan meledak-ledak sejak masa ini, ada kemungkinan kebiasaan itu akan terbawa hingga nanti.

Selain itu, kemampuan mengendalikan emosi juga diperlukan agar hubungan baik dengan orang di sekitarnya tetap bisa terjalin. Katakan pada anak bahwa Anda bisa menjadi tempatnya bercerita dan berkeluh kesah.

Sampaikan bahwa menyampaikan semua keluhan atau kemarahan yang dirasakan akan jauh lebih baik daripada menyimpannya sendiri atau melampiaskan dengan cara negatif.

Ketika Anda sudah mengajaknya berbicara tetapi ia masih terlihat tertekan, tidak ada salahnya untuk mencoba bantuan profesional.

Perkembangan sosial

Hampir serupa seperti pada masa perkembangan anak di usia 15 tahun, di usia ini pun mereka lebih suka berkumpul dengan teman-temannya.

Berikan pengertian kepada anak Anda bahwa membangun hubungan sosial mempunyai manfaat tersendiri untuknya kelak.

Hubungan sosial ini sekaligus dapat membantu perkembangan kecerdasan emosional. Hal lainnya yang mungkin akan menjadi perhatian Anda adalah ketika anak sudah mulai menjalin hubungan dengan lawan jenis.

Rasa khawatir merupakan hal yang wajar dirasakan. Namun, Anda bisa membekali anak dengan pendidikan seksual dan menyampaikan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Berikan pemahaman yang tepat agar melatih anak untuk bertanggung jawab serta menghargai tubuhnya.

Berikan pula pemahaman pada anak untuk menjauhi perilaku bullying di kehidupan pertemanannya karena nantinya hanya akan mejadi penyesalan di masa depan.

Baca Juga:  9 Cara Melancarkan Haid yang Tidak Teratur dengan Benar

Perkembangan bahasa, Bahasa merupakan dasar untuk menata hubungan sosialnya.

Pada perkembangan anak usia 16 tahun, ia sudah seharusnya bisa membedakan bagaimana seharusnya bertutur kata yang baik.

Biasanya anak sudah bisa membedakan intonasi dan pemilihan bahasa untuk berbicara dengan teman sebaya dan orang tua.

Tips untuk membantu perkembangan anak usia 16 tahun
Sebagai orangtua, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menunjang perkembangan remaja di usia 16 tahun:

1. Membantunya dalam mengambil keputusan

Sudah dijelaskan sedikit di atas bahwa di usia ini anak akan berusaha memutuskan beberapa hal yang ia inginkan. Hal ini karena ia mengalami perkembangan dalam cara berpikir.

Namun sebenarnya, terdapat keraguan yang membuatnya tidak yakin dengan keputusannya.

Sudut pandang dari orangtua akan membuat keputusan akan terlihat lebih rasional. Bangun keterbukaan serta kepercayaan agar hubungan Anda dan anak menjadi lebih efektif.

2. Menjaga kesehatan anak

Aktivitas anak di usia ini tergolong cukup banyak sehingga Anda mempunyai peran penting untuk menjaga kesehatannya. Tidak hanya kesehatan untuk tubuh, tetapi juga kesehatan pikirannya.

Anak di usia remaja rentan mengalami stres. Oleh karenanya, hal yang bisa dilakukan oleh orangtua adalah membangun kepercayaan agar ia bisa bercerita apa yang sedang dihadapi.

Apabila tidak mungkin diselesaikan sendiri, mintalah bantuan kepada profesional seperti psikolog.

Lalu, pastikan ia mempunyai waktu yang cukup untuk beristirahat agar tidak mengalami gangguan tidur.

Selain itu, cukupi kebutuhan gizinya agar tumbuh kembangnya bisa maksimal.

3. Perhatikan cara tepat untuk berbicara dengan anak

Butuh kesabaran yang lebih apabila Anda ingin berbicara dengan anak di fase remaja. Dikarenakan emosinya cenderung naik turun, ada kalanya ia tidak percaya dan malas untuk berbicara dengan orangtua.

Namun, sudah menjadi hal yang wajib bagi orangtua untuk membangun komunikasi dengan anak.

Bangun komunikasi dengan cara berdiskusi agar ia pun bisa menyampaikan pendapat sekaligus merasa dihargai.

Setelah itu, Anda bisa memberikan pandangan serta nasihat apa yang seharusnya dilakukan oleh remaja di usianya tanpa intonasi yang menggurui.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU