Bahaya Operasi Plastik, Bisa Sampai Sebabkan Kematian!

Pembentukan hematoma

Hematoma merupakan gumpalan darah tak normal yang terdapat di luar pembuluh darah. Kondiri ini bisa menyebabkan pembengkakan bengkak dan memar dengan kemunculan kantong darah di bawah permukaan kulit pada area yang dioperasi.

Paling umum, hematopa terjadi setelah seseorang melakukan prosedur facelift dengan rata-rata kejadian sekitar 1% pasien. Terkadang, kantong darah ini cukup besar dan menyakitkan sehingga diperlukan operasi tambahan untuk mengatasinya.

Saraf rusak

Operasi plastik juga bisa mengakibatkan kerusakan saraf. Mengalami mati rasa atau kesemutan setelah operasi plastik merupakan salah satu tanda kerusakan syaraf. Kebanyakan kasus hanya sementara, namun ada pula kerusakan yang terjadi secara permanen.

Baca Juga:  Wajah Awet Muda Secara Alami, Terapkan 5 Tips Ini

Terjadinya seroma

Seroma merupakan kondisi ketika cairan tubuh steril atau serum berkumpul di bawah permukaan kulit. Hal ini pun mengakibatkan pembengkakan dan nyeri. Paling umum, kejadian ini terjadi pada prosedur operasi pengencangan perut pada sekitar 15% sampai 30% pasien.

Deep Vein Thrombosis (DVT) dan Emboli Paru

DVT merupakan kondisi terbentuknya gumpalan darah di dalam vena dalam, terutama di bagian kaki. Gumpalan ini bisa masuk ke aliran darah lalu menyumbat pembuluh darah arteri di paru-paru. Kondisi ini lah yang dinamakan emboli paru.

Baca Juga:  Kenali Gejala Penyakit Lupus, Cara Penanganan dan Pecegahannya

Efek samping operasi plastik ini jarang terjadi, tetapi DVT dan emboli paru bisa berakibat fatal. Pasien yang melakukan operasi plastik berkali-kali berisiko 5 kali lebih tinggi mengalami DVT dan emboli paru.

Dytha 

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU