Bahaya VPN Gratis, Mengandung Malware yang Dapat Mencuri Data Pribadi

Penggunaan VPN (ponsel) gratis dipilih banyak warganet untuk menyiasati situs yang diblokir pemerintah. Namun ada sederet bahaya yang mengintai jika menggunakan perangkat lunak versi tidak bayar seperti ini.

Banyak yang tidak menyadari ancaman keamanan yang ditimbulkan dari penggunaan VPN gratis. Padahal sejumlah provider telekomunikasi menyediakan VPN yang berbayar hingga gratis untuk melindungi pengguna dari ancaman keamanan.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menjelaskan VPN merupakan salah satu metode yang umum digunakan sebuah organisasi untuk memungkinkan personelnya mengakses jaringan internal organisasi secara aman pada saat tidak berada di tempat kerja/kantor.

Pada 2019, BSSN menyebut sejumlah produk VPN memiliki kerentanan, misalnya produk yang dibuat Pulse Secure, Palo Alto, dan Fortinet.

Baca Juga:  Mengenal Zero, Pesawat Tempur Legendaris Jepang pada PD II

BSSN membeberkan VPN yang dibuat ketiga pengembang itu bisa mengambil sembarang file tersimpan di server, termasuk file berisi kredensial yang diperlukan untuk autentikasi pengguna.

Kemudian BSSN menyebut koneksi yang tidak terautentikasi ke VPN juga memberi akses privilese yang dibutuhkan penyerang untuk menjalankan eksploitasi lebih lanjut dengan tujuan mengkompromi keseluruhan sistem.

Terkait kerentanan itu, BSSN menyarankan pengguna internet melakukan sejumlah tindakan, misalnya memasang pembaruan keamanan (security patches) terbaru yang disediakan vendor pembuat produk.

Berdasarkan studi yang berjudul ‘An Analysis of the Privacy and Security Risks of Android VPN Permission-enabled Apps’ yang mengobservasi 283 VPN menunjukkan 38 persen dari sampel VPN mengandung malware. VPN gratis mendominasi daftar VPN tersebut.

Baca Juga:  PD II, Jepang Belajar Membuat Pesawat Tempur dari 4 Cara Ini

Selain itu sebanyak 72 persen dari VPN gratis yang menjadi sampel studi memiliki fungsi pelacak di dalam sistemnya.

- Iklan -

Sistem itu digunakan untuk mengumpulkan data-data dari aktivitas online pengguna, kemudian disuguhkan ke para pengiklan agar bisa memasang iklan ke sasaran yang tepat.

Dengan demikian VPN gratis dinilai sangat bahaya ketika digunakan untuk kegiatan-kegiatan sensitif, seperti mengakses aplikasi mobile banking atau melakukan transaksi di e-commerce.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU