BAK, Hindari Hate Speech, Perkuat Melek Literasi, BAK di Seminar Literasi Digital

Tokoh Literasi Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional, Bachtiar Adnan Kusuma, menekankan perlunya upaya intensif, berkelanjutan menggunakan internet secara sehat, produktif dan menghindari hate speech baik terhadap individu, apalagi kelompok.

Jangan share informasi hoaks, hindari informasi sensitif yang mengandung unsur pornografi, pornoaksi, apalagi judi online.

“Lebih baik memanfaatkan internet dengan mencari informasi bermanfaat untuk mengembangkan potensi diri. Misalnya, mengembangkan bakat menulis, melatih diri menulis dengan memperbanyak literatur baca di berbagai literatur yang diperoleh dari media internet” kata Bachtiar Adnan Kusuma di seminar Literasi Digital yang digelar Kominfo, Siber Kreasi, Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan melalui via zoom yang diikuti siswa-siswi SMK Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Selayar dan Sinjai.

Selain BAK menjadi pembicara juga Drs.Syamsurijal, M.Si. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Sulsel, Muh. Kadri Karim, S.Pd.M.Pd. dari Pandu Digital Purwa dengan moderator Surullah, S.Pd.

Jubir TPLD Provinsi Sulsel ini, selain membedah Etika Bermedia Digital, BAK juga membedah enam dasar literasi dengan memperluas literasi digital. Untuk menjadi pribadi cakap berliterasi digital, BAK menekankan perlunya lima cara cerdas berinternat yang sehat dan produktif.

Pertama, kata BAK menggunakan bahasa yang sopan dan punya tatakrama, kedua jangan mengumbar semua hal-hal pribadi di internet, ketiga jangan mengesampingkan orang lain dengan cara mengangkat seseorang, sementara pada sisi lain menyepelekan orang lain, keempat bijak memilih teman dan kelima cerdas bermedia digital.

Lebih jauh, BAK juga menekankan perlunya kompetensi dan kemampuan mengakses informasi sesuai dengan netiket di platform digital. Maksudnya, kata BAK apapun yang dishare di internet sebaiknya selalu mengutamakan tatakrama dan sopan santun serta etika bagaimana berinternet yang sehat.

Selain itu, kemampuan memanfaatkan platform digital yang memanfaatkan ruang dan medium internet untuk menjual, menawarkan jasa dan barang sebaiknya dibutuhkan kehati-hatian.

Karena itu, BAK kembali menegaskan perlunya etiket berinternet dengan mengutamakan tata krama dalam menggunakan internet. Selain katanya, harus selalu menyadari bahwa berinteraksi dengan manusia nyata di jaringan yang lain, tak sekadar dengan deretan karakter huruf di layar monitor, namun berhadapan dengan karakter manusia yang sesungguhnya.

- Iklan -

“ Internet adalah sebuah anugerah, tapi bisa jadi bencana jika teknologi hanya bisa mengendalikan manusia. Apalagi tanpa jiwa-jiwa yang beretika. Makanya, dibutuhkan etika digital sebagai pedoman menggunakan berbagai platform digital secara sadar, bertanggungjawab, berintegritas dan menjunjung nilai-nilai kebajian sesama manusia” tegas pemerhati pendidikan Sulsel ini.

Pada ujung acara seminar Literasi Digital, BAK menyampaikan paresiasi tinggi kepada Kominfo, Siber Kreasi dan Disdik Provinsi Sulsel yang berinisatif memberikan dasar-dasar berliterasi digital yang baik di kalangan siswa-siswi baru SMK di Sulawesi Selatan.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU