Bantu Pemerataan Pendidikan, Relawan Pendidikan Dibutuhkan

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id –  Sudah sejak lama masalah kesetaraan, akses, dan kualitas masih jadi momok utama dalam pendidikan Indonesia. Tak semua anak bisa menikmati pendidikan yang layak terutama bagi anak-anak di daerah pelosok.

Menjamurnya komunitas pendidikan menjadi oase bagi pendidikan di daerah pelosok. Komunitas ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk turut andil dalam pemerataan pendidikan. Hal inilah yang menjadi bahasan dalam Talkshow Pendidikan yang digelar oleh Sikola Inspirasi Alam (SIA) yang bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional di Gedung PKK, Jl Anggrek, Rabu (2/5) malam lalu.

Salah satu rangkaian kegiatan Milad ke-2 Relawan SIA ini menghadirkan pemateri dari Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Wilayah Sulsel, Abdul Wahid Nara, Kabid Manajemen Guru dan Tenaga Pendidik Dinas Pendidikan Kota Makassar, Pantja Nurwahidin, Pendiri SIA, Andi Irwansyah, dan Guru Sukarela SD Cindakko, Abdul Azis. Talkshow ini dipandu oleh Presenter iNewsTV Makassar, Ulfah Djalawali.

Dalam Talkshow tersebut, Ketua IGI mengakui jika pemerataan pendidikan di Indonesia memang masih jauh dari kata “ideal”. Terbukti dengan masih banyaknya anak-anak yang belum bisa menikmati pendidikan yang layak.

“Masih banyak sekolah yang belum memiliki sarana dan prasarana sekolah yang layak. Mata pelajaran yang bisa diajarkan itu sangat terbatas. Kurikulum yang diajarkan tidak bisa disamakan dengan sekolah-sekolah yang ada di kota,” katanya Wakasek SMAN 11 Unggulan Pinrang ini saat diskusi tersebut.

Baca Juga:  Komunitas MDM, Wujudkan Kepedulian dan Selamatkan Nyawa

Karena itu, ia sangat mengapresiasi adanya komunitas pendidikan yang peduli pendidikan sehingga anak-anak di daerah pelosok bisa menikmati pendidikan yang layak.

Kabid Manajemen Guru dan Tenaga Pendidik Dinas Pendidikan Kota Makassar, Pantja Nurwahidin menjelaskan persoalan pemerataan pendidikan disebabkan oleh mindset masyarakat atau orang tua siswa di pelosok yang masih kurang terhadap pentingnya pendidikan, terutama bagi masyarakat ekonomi lemah.

“Ada hubungan yang ajeg dan positif antara kemampuan ekonomi dengan perhatian terhadap pendidikan. Itu sudah jadi teori yang umum,” katanya.

- Iklan -

Permasalahan pendidikan, tuturnya, menjadi tanggung jawab bersama bukan hanya dari pemerintah tapi masyarakat juga. “Masalah pendidikan ini harus dituntaskan bersama,” katanya.

Sementara itu, salah satu guru sukarela SD Cindakko, Abd Azis menceritakan perjuangannya mengajar di Dusun Cindakko, Desa Bontosomba, Kec Tompobulu, Maros. Ia menuturkan jika warga Cindakko sangat menginginkan anak-anaknya sekolah. Hanya saja, anak-anak tidak bisa mendapatkan pendidikan yang layak karena fasilitas yang minim. Belum lagi sekolah hanya bisa diakses dengan jalan kaki sekitar 5 km dengan jalan yang terjal dan menukik.

Beruntung ia dibantu oleh relawan dari Sikola Inspirasi Alam yang setiap bulan mengirim relawan untuk mengajar di sekolah tersebut. “Saya sangat terbantu dengan adanya relawan dari Sikola Inspirasi Alam. Mereka rela mengorbankan waktu, tenaga, dan segalanya untuk bisa mengajar disana. Saya sangat terbantu,” katanya.

Baca Juga:  Gerakan "Sahabat Nasional", Bantu Siswa Tak Mampu dan Berdayakan Lansia

Pendiri SIA, Andi Irwansyah menuturkan konsep relawan pendidikan sangat membantu dalam proses penyetaraan pendidikan, terutama di daerah yang kesulitan karena akses, seperti Cindakko. Karena itulah, berjamurnya komunitas yang bergerak di bidang pendidikan haruslah di dukung oleh pemerintah.
“Kami ada sebagai bentuk keprihatinan kami terhadap dunia pendidikan. Kita tidak bisa berharap sepenuhnya kepada pemerintah. Karena itulah, kami ada, ” katanya.

Sikola Inspirasi Alam adalah komunitas kesukarelawan di bidang pendidikan untuk daerah terpencil dan telah berdiri sejak 2 Mei 2016. Komunitas yang menerapkan pendidikan alam sebagai basis ajar ini telah merekrut 293 relawan selama 19 kali pemberangkatan. Sebagai sekolah alternatif, Sikola Inspirasi Alam bekerjasama dengan Sekolah Dusun Cindakko untuk menyediagkan tenaga pengajar secara periodik untuk melakukan proses belajar-mengajar. Semua program ini dilaksanakan secara tematik (pendidikan alam) yang ditujukan untuk lebih merekatkan siswa dengan lingkungannya.

Selain melakukan Talkshow, tamu undangan juga disuguhkan penampilan relawan Angngaru’, Tari Tradisional, Stand Up Comedy, Akustik, Pemutaran Video, dan Spesial stand racikan kopi Cindakko oleh Kedai Pribumi. Ada juga simbolisasi penyerahan Bantuan Sosial Kemasyarakatan PT Pertamina MOR VII kepada SIA.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU