Planet Mars masih menjadi misteri bagi para peneliti luar angkasa. Baru-baru ini, peneliti di Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menemukan formasi bebatuan yang mirip dengan cacing pasir. Cacing Pasir Mengerikan di Temukan di Planet Mars
Mengutip CNET, formasi bebatuan itu tampak menahan erosi di Mars. Adalah wahana penjelajah milik NASA Curiosity yang menemukan formasi batuan yang berbentuk lengkungan itu.
‘Cacing pasir’ itu ditemukan oleh Curiosity saat menjelajahi Kawah Gale, tempat Gunung Sharp berada. Curiosity, yang telah berada di Mars sejak 2011, mengambil foto jarak dekat berupa lengkungan kecil yang agak kasar.
Ilmuwan Kevin Gill kemudian menyusun gambar-gambar itu menjadi sebuah mosaik. Ahli geologi planet dari NASAÂ Abigail Fraeman menilai formasi bebatuan yang ditemukan Curiosity itu sangat menarik.
“Saya terus terpesona oleh tekstur yang kami lihat, terutama prevalensi benjolan berukuran sentimeter dan benjolan yang menyembul dari batuan dasar,” kata Fraeman.
Potongan gambar lengkungan yang dilihat Curiosity hanya sekitar 16,5 cm. Alhasil, lengkungan itu sendiri diperkirakan berukuran kecil.
Ahli geologi planet, Michelle Minitti, lengkungan itu sepertinya memiliki komposisi yang tahan terhadap erosi. Untuk diketahui, Kawah Gale, tempat lengkungan itu ditemukan, merupakan tempat yang berdebu dan berangin.
Setelah menemukan formasi bebatuan itu, Curiosity kemudian melanjutkan perjalanan ke zona transisi antara area bantalan tanah liat (yang kaya akan mineral) serta area batalan sulfat. Pada masa lalu, area tersebut diduga berair dan menarik para ilmuwan untuk melihat apakah Mars pada satu ketika bisa para mikroba.
Formasi bebatuan yang berbentuk seperti cacing pasir juga ditemukan oleh kamera HiRISE milik NASA. Mengutip situs resmi NASA, HiRISE adalah kamera yang dipasang pada NASA Reconaissance Orbiter yang berada di langit MARS.
Kamera HiRISE mampu menghasilkan gambar resolusi tinggi yang berguna untuk meneliti permukaan Mars. Melansir Autoevolution, salah satu foto yang dihasilkan HiRISE berupa formasi bebatuan seperti ‘cacing pasir’.
Pasalnya, formasi bebatuan itu terlihat memanjang dan lebih tinggi daripada permukaan Mars. Diduga, bentuk itu tercipta karena angin dan faktor lainnya.
“Ini adalah contoh variasi bentuk yang tidak biasa dari tekstur bebatuan yang berubah dalam waktu yang lama dan iklim yang konsisten di Mars. Seorang ahli geomorfologi Mars mungkin akan mengklasifikasikannya sebagai riak besar, tergantung dari sudut pandangnya,” demikian pertanyaan NASA dan University of Arizona, yang mengoperasikan HiRISE.
______
Sumber : cnnindonesia.com