Basarnas Bone Bekali Ilmu Kebencanaan Anggota RAPI Wilayah 05 Bone

Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Guna memberikan keterampilan serta pengetahuan kepada seluruh anggota Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Wilayah 05 Kabupaten Bone yang berkaitan dengan pertolongan dasar kebencanaan maka Ketua RAPI Wilayah 05 Kabupaten Bone Andi Herman Sampara mengikutkan anggotanya pada Pelatihan Potensi Sar Bidang Vertikal Rescue dan Pelatihan dasar kebencanaan yang dilaksanakan pada hari, Rabu (08/07/2020) kemarin.

Andi Herman Sampara SH, MH kepada awak media membenarkan hal tersebut dan mengatakan kegiatan ini kita lakukan tujuannya untuk memberikan keterampilan serta pengetahuan kepada seluruh anggota RAPI yang berkaitan dengan pertolongan dasar kebencanaan.

Selain itu, dengan kegiatan tersebut, dirinya berharap agar sinergitas RAPI WIL 05 BONE sebagai organisasi yang mempunyai keahlian dalam berkomunikasi melalui Radio Frekuensi bisa bekerja sama dan saling melengkapi dengan BASARNAS dalam memaksimalkan misi kemanusiaan.

Sementara itu, pengganti Andi Sultan sebagai Kordinator POS SAR Bone yang baru saja mendapatkan amanah dan tanggungungjawab, Andi Mukti dalam sambutannya mengaku bangga dengan kedatangan anggota RAPI Wilayah 05 Kabupaten Bone, khususnya dari Tim Unit Reaksi Cepat (URC) RAPI Wilayah 05 Kabupaten Bone.

“Alhamdulillah hari ini saya berbangga sekali kedatangan rekan rekan dari tim URC RAPI Wilayah 05 Kabupaten Bone yang penuh semangat untuk mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar kebencanaan,” ujar Andi Mukti.

“Kegiatan ini sangat penting sekali untuk organisasi ini karena berhubungan dengan misi kemanusiaan dan saya harap para peserta untuk serius mengikuti kegiatan pelatihan ini,” ujarnya lagi.

Ia juga berharap agar RAPI dan Basarnas bisa saling bersinergi untuk sama-sama tulus dan ikhlas untuk bergerak bersama.

Adapun pelatihan-pelatihan yang dilakukan saat pelatihan diantaranya Pengetahuan tentang MFR (Medical First Responder), adalah Penolong yang pertama kali tiba di lokasi kejadian, yang memiliki kemampuan medis dalam penanganan kasus gawat darurat, yang terlatih untuk tingkat paling dasar.

Baca Juga:  Tiga Guru Asal Pinrang Wakili Sulsel di Puncak HGN

Peralatan Dasar MFR Sarung tangan, Kacamata pelindung, Baju pelindung, Masker penolong, Masker CPR/RJP, dan
Perlindungan Diri, dan cara memakai APD.

- Iklan -

Cara pemindahan korban Penilaian keadaan (scene assessment) dengan menggunakan dan tanpa alat, yaitu bagaimana kondisi saat itu, apakah kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, bagaimana mengatasinya.

Kemudian pengetahuan tentang cidera kepala, leher, dan tulang, Pengetahuan tentang darurat lingkungan seperti darurat panas (Hypoothermia), dan daruat dingin (HypoThermia), Pengetahuan tentang keselamatan kerja di ketinggian dan Pengetahuan tentang peralatan evakuasi di ketinggian.

Selain itu, ada pula materi Pengetahuan tentang tali dan simpul, Pengetahuan tentang anchoring dan belaying, Pengetahuan tentang Ascending (Tehnik manaiki tali) dan Descending (Tehnik menuruni tali), Pengetahuan tentang Lifting/pengangkatan korban dari jurang yaitu pertolongan/evakuasi korban dari tempat yang dalam dengan menggunakan system Holding Vertical.

Pengetahuan High Angel Lowering yaitu usaha penyelamatan korban dimana lokasi kejadian berada di ketinggian dan akses yang sulit.

Salah seorang peserta dari anggota Muda RAPI RAPI Wilayah 05 Kabupaten Bone As’yari Pratama Hadipaty yang akrab di panggil Rirink, mengakui kalau kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi dirinya dan peserta lainnya karena dapat menambah wawasan dan pengetahuan.

“Semoga dengan pelatihan ini akan menambah pengetahuan kami serta dapat bertindak cepat apabila terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujar Rirink.

Ia juga menjelaskan bahwa secara umum Indonesia sebagai salah satu negara dengan wilayah yang tergolong memiliki tingkat kerawanan bencana yang tinggi.

Mulai dari bencana alam hingga bencana sosial berpotensi terjadi di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan. Bencana alam yang berpotensi terjadi di wilayah kita ini mulai dari banjir, angin puting beliung, tanah longsor dan gempa bumi dapat terjadi di sepanjang kepulauan yang ada di Indonesia khususnya di Sulawesi selatan.

Baca Juga:  Pj Bupati Bone Ajak Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan Hadapi Cuaca Ekstrem

Demikian juga dengan bencana sosial, dengan kemajemukan bangsa Indonesia mulai dari suku, agama, sosial, ekonomi, dan politik juga berpotensi menimbulkan konflik apabila tidak dikelola dengan baik.

Dengan tingkat kerawanan bencana yang tergolong tinggi di Indonesia maka penting sekali untuk dilaksanakan kegiatan pelatihan kebencanaan minimal kita punya dasar untuk menyelamatkan diri sendiri dan keluarga terdekat apabila terjadi.

Pendidikan dan pelatihan kebencanaan seperti yang dilaksanakan oleh RAPI Wilayah 05 Bone ini, mencakup banyak aspek yang penting seputar kebencanaan.

Misalnya pengenalan tentang potensi bencana yang ada di sekitar, histori bencana yang pernah terjadi, bentuk antisipasi, meningkatkan kesadaran tanda-tanda bencana, dampak bencana bagi individu, keluarga, dan komunitas, cara penanganan dalam kondisi bencana, serta bagaimana cara menyelematkan diri dari bencana.

Bencana dapat terjadi sewaktu-waktu tanpa bisa diprediksi sebelumnya, baik itu bencana alam ataupun sosial. Melalui pendidikan bencana, tidak berarti resiko dampak bencana dapat ditekan sehingga sama sekali tidak menimbulkan dampak.

Tujuan dan harapan yang ingin dicapai melalui pendidikan dan pelatihan bencana adalah mencapai minimal resiko dampak bencana. Tidak ada kata terlambat untuk menjadi seorang kader Anggota RAPI yang tangguh, Terampil dan Unggul,

“Klo bukan sekarang kapan lagi, kalo bukan kita yang memulai, siapa lagi? Alhamdulillah bagi saya pribadi kegiatan ini adalah sebuah kesempatan emas bisa mengikuti kegiatan Potensi Sar Bidang Vertikal Rescue. Reaksi Cepat untuk Misi Kemanusiaan, Damailah Bumiku dan Seisinya,” pungkas Rirink.

Reporter: Enal

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU