Bayar Utang Puasa Ramadan atau Puasa Syawal Dulu? Ini Penjelasannya

Setelah perayaan Idul Fitri, disunnahkan untuk menjalankan puasa di bulan Syawal. Beberapa hadits menyebutkan tentang keutamaan puasa enam hari di bulan Syawal. Lalu, Bayar utang puasa dulu atau puasa syawal?

Para ulama berpendapat bahwa puasa sunnah ini dapat dilakukan secara berurutan selama enam hari dan ada yang mengatakan boleh tidak berurutan atau selang-seling selama itu masih dalam bulan Syawal.

Namun, bagaimana dengan orang yang memiliki utang puasa Ramadhan (qadha)? Apakah harus mendahulukan qadha puasa dan baru puasa Syawal?

- Iklan -

Jika seseorang tidak berpuasa di bulan Ramadan karena ada udzur, misalnya karena sakit atau karena haid, maka dia boleh langsung berpuasa enam hari di  bulan Syawal. Tidak masalah baginya langsung berpuasa Syawal, meskipun dia belum bayar hutang puasa Ramadan.

Baca Juga:  Tiga Tingkatan Hidayah versi Imam Al Ghazali

Hal ini karena seseorang yang tidak berpuasa di bulan Ramadan sebab ada udzur tidak wajib segera bayar hutang puasa Ramadan di bulan-bulan selain bulan Syawal. Sehingga meskipun dia tidak bayar hutang puasa Ramadan di bulan Syawal, maka hukumnya tidak berdosa dan dia boleh langsung berpuasa Syawal.

Adapun, bagi orang yang sengaja tidak berpuasa di bulan Ramadan, padahal tidak uzhur tidak ada udzur, maka haram baginya berpuasa eman hari di bulan syawal sebelum mengganti puasa ramadan yang ditinggalkannya.

- Iklan -
Baca Juga:  11 Amalan yang Menjamin Rumah di Surga

Puasa Syawal boleh dilakukan secara berurutan atau berseling, yang penting masih di bulan Syawal. Puasa enam hari di bulan Syawal hukumnya sunah.

Orang yang membayar utang puasa Ramadan diharapkan masih sempat menunaikan puasa di bulan Syawal. Apabila tidak sempat puasa Syawal karena mendahulukan membayar utang puasa Ramadan, umat Muslim tetap akan mendapat pahala karena sudah punya niat sebelumnya. Bayar utang puasa dulu atau puasa syawal.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU