Bedah Buku, GenBI Komisariat UNHAS kupas tuntas buku “Desa Butuh Lo, Sob!”

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id –  Komunitas Penerima Beasiswa Bank Indonesia Sulawesi Selatan yang tergabung dalam Generasi Baru Indonesia Komisariat UNHAS mengadakan Bedah Buku daring interaktif dengan judul buku “Desa Butuh Lo, Sob!”, Minggu 14 Desember 2020.

Bedah Buku Bareng GenBI (BEDUG) adalah bentuk inisiasi kepedulian GenBI Komisariat UNHAS akan tingkat literasi generasi muda dan juga kepedulian akan kondisi sosial dan pemberdayaan desa di Indonesia.

Webinar diskusi bedah buku dengan melalui Zoom Meeting yang dihadiri oleh tiga narasumber yang luar biasa pada bidangnya, Prof. Dr. Irwansyah (Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin), Indra Dwi Prasetyo (Awardee LPDP at Monash University dan Pegiat Literasi) dan Dr. Reza Zaki (Penulis Buku “Desa Butuh Lo, Sob!” dan Dosen Universitas Bina Nusantara).

Baca Juga:  Komunitas MDM, Wujudkan Kepedulian dan Selamatkan Nyawa

Bedah buku tersebut berlangsung interaktif, dengan pemaparan dari anggota GenBI UNHAS yang membedah buku, serta tanggapan, materi dan tanya jawab dari dan oleh narasumber terhadap buku “Desa Butuh Lo, Sob!”. Bahasan bedah buku menitikberatkan mengenai strategi pemberdayaan pemuda untuk desa. BEDUG dihadiri oleh 114 orang peserta dari beberapa daerah dan instansi berbeda seperti Universitas Sebelas Maret, Universitas Sumatera Utara, IAIN Bukit Tinggi, Institut Teknologi Telkom Purwokerto, Universitas Dr. Soetomo Surabaya, Universitas Negeri Makassar dan UIN Alauddin Makassar.

Baca Juga:  Komunitas MDM, Wujudkan Kepedulian dan Selamatkan Nyawa

Ketua GenBI Komisariat UNHAS, Nurul Jihan, mengapresiasi inisiatif program kerja bedah buku ini walaupun terkendala kondisi pandemi. “BEDUG merupakan proker akhir tahun kami yang semoga mampu memberi optimisme pada para pemuda bahwa desa pun juga menjanjikan di masa depan jika kita turut serta peduli dan membangunnya bersama,”Ungkapnya.

Pada sesi akhir, Dr. Reza Zaki  selaku narasumber yang merupakan penulis buku “Desa Butuh Lo, Sob!” mengutip bahwa, “Orang yang memenangkan kontestasi di masa depan bukan lah orang yang paling pintar atau kuat, tetapi orang yang paling adaptif. Maka dengan kondisi seperti pandemi ini, itulah yang dibutuhkan pemuda,” tutupnya.(*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU