Begini Cara Bersihkan Kerak di Kepala Bayi

Melihat si kecil lahir dan tumbuh dengan baik adalah impian setiap orang tua. Namun, hal-hal yang tidak normal pada bayi tentu membuat orang tua khawatir. Salah satunya adalah munculnya cradle cap atau kerak di kepala bayi. Apa sebenarnya cradle cap dan apakah berbahaya?

Cradle cap, atau kerak kepala, adalah kondisi kulit yang umum terjadi pada bayi. Ditandai dengan adanya sisik atau kerak berwarna putih atau kuning di kulit kepala, kondisi ini mirip dengan ketombe pada orang dewasa. Cradle cap biasanya disebabkan oleh produksi minyak berlebihan dari kelenjar kulit di sekitar folikel rambut.

Gejala utama dari cradle cap adalah adanya sisik di kulit kepala. Kondisi ini tidak menimbulkan bau, rasa gatal, atau nyeri pada kepala bayi. Umumnya, cradle cap akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan, dan dapat menghilang sepenuhnya antara usia 6 bulan hingga 1 tahun.

Baca Juga:  Ketahui Usia yang Tepat Anak Diberikan Yogurt, Ini Manfaatnya

Kerak kepala ini akan berkurang seiring dengan menurunnya pengaruh hormon dari ibu. Selain itu, kerak di kulit kepala bayi juga bisa disebabkan oleh pertumbuhan jamur yang tidak normal atau infeksi bakteri.

Bayi seringkali memiliki kerak di kepalanya setelah lahir, yang perlu segera dibersihkan. Jika dibiarkan, kerak ini dapat mengganggu kesehatan dan pertumbuhan bayi. Oleh karena itu, penting untuk membersihkan kerak di kepala bayi agar mereka tumbuh dengan sehat.

Dr Desie Dwi Wisudanti membagikan pengalaman seorang ibu, yang menceritakan bahwa bayinya, Shofiya, mengalami masalah ini. Setelah digundul rambutnya oleh neneknya, ternyata ada kerak (cradle cap) di kepalanya. Meskipun tidak banyak, sang ibu khawatir jika dibiarkan akan menimbulkan gatal.

Awalnya, mereka berencana menggundul Shofiya saat aqiqah, namun karena harus menjalani foto terapi akibat hiperbilirubinemia, pengundulan baru dilakukan setelah usia tiga bulan.

Kerak kepala bayi biasanya muncul dalam bentuk sisik tebal, berminyak, dan berwarna kuning. Cradle cap ini akan mengelupas menjadi serpihan tipis jika sudah mengering dan disebabkan oleh sisa hormon dari ibu.

Baca Juga:  5 Tips Sukses Wawancara Kerja, Lebih Siap dan Percaya Diri

Meskipun bersifat sementara, kerak ini dapat berlangsung hingga bayi berusia 8 hingga 12 bulan, sehingga penting untuk membersihkannya agar tidak mengganggu pertumbuhan rambut.

- Iklan -

Tips Mengatasi Kerak Kepala Bayi

Berikut adalah tips dari ibu Shofiya untuk mengatasi kerak kepala bayi: pertama, gundul rambut untuk memudahkan pembersihan. Selanjutnya, oleskan minyak zaitun pada kulit kepala sambil dipijat lembut, kemudian diamkan beberapa jam agar kerak melunak.

Mandi dengan keramas setelahnya. Lakukan dua kali sehari hingga kerak berkurang, yang dalam kasus Shofiya, hilang dalam tiga hari.

Jika minyak zaitun tidak tersedia, bisa menggunakan baby oil atau minyak kelapa dengan cara yang sama. Yang terpenting, jangan biarkan kerak ini mengganggu tumbuh kembang bayi. (Ana)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU