Begini Cara Kerja Cuci Darah Bagi Penderita Gagal Ginjal

Cuci darah, atau hemodialisis, adalah prosedur yang digunakan untuk mengeluarkan cairan dan kotoran dari darah ketika ginjal tidak dapat melakukannya.

Dalam kondisi normal, ginjal berfungsi membersihkan kotoran dari darah dan mengeluarkannya melalui urin. Namun, fungsi ini dapat menurun atau hilang pada penderita gagal ginjal.

Saat ginjal tidak lagi mampu menjalankan fungsinya, prosedur cuci darah diperlukan sebagai terapi pengganti fungsi ginjal. Hemodialisis adalah salah satu metode untuk menggantikan fungsi ginjal yang hilang.

- Iklan -

Gagal ginjal kronis, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), merupakan masalah kesehatan global yang semakin meningkat setiap tahunnya. WHO mencatat bahwa penyakit Chronic Kidney Disease (CKD) menyebabkan kematian pada sekitar 850.000 orang setiap tahunnya.

Baca Juga:  Kenali Penyakit pada Sistem Reproduksi Pria

Pertanyaannya adalah, apakah pasien gagal ginjal harus menjalani cuci darah (hemodialisis) secara terus-menerus? Apakah prosedur ini harus dilakukan seumur hidup?

Simak fakta-fakta berikut untuk memahami lebih lanjut tentang cuci darah sebagai pengobatan untuk gagal ginjal kronis!

- Iklan -

Cara Kerja Cuci Darah

Cara kerja cuci darah dilakukan dengan menggunakan jarum, selang khusus, dan mesin dialisis (dialyzer). Pertama, jarum dimasukkan ke pembuluh darah pasien untuk menghubungkan selang dengan dialyzer. Selanjutnya, darah dialirkan ke dialyzer yang mengandung cairan dialisat, di mana darah disaring untuk menghilangkan kotoran.

Setelah proses penyaringan, darah yang sudah bersih dikembalikan ke tubuh pasien. Setelah sesi cuci darah selesai, pasien dapat pulang dan melanjutkan aktivitas seperti biasa.

Baca Juga:  Tips Edukasi HIV AIDS pada Anak, Ajak Terapkan Hal Ini

Berapa Lama Cuci Darah Dilakukan?

Intensitas cuci darah tergantung pada tingkat keparahan gagal ginjal. Semakin tinggi stadiumnya, semakin sering prosedur cuci darah diperlukan. Penderita gagal ginjal stadium 5 harus menjalani cuci darah secara rutin, sementara pasien stadium 3 dan 4 mungkin tidak memerlukannya secara teratur.

- Iklan -

Umumnya, cuci darah dilakukan 2-3 kali seminggu, dengan setiap sesi memakan waktu 4-5 jam. Pasien gagal ginjal kronis perlu terapi hemodialisis seumur hidup untuk mengeliminasi zat sisa metabolisme dan mencegah komplikasi.

Tanpa cuci darah, risiko gejala seperti sesak napas, gelisah, penurunan kesadaran, dan kematian meningkat. Diskusikan dengan dokter untuk menentukan pengobatan yang sesuai.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU