Nenek moyang Indonesia dikenal sebagai pelaut tangguh dan pemberani.
Saat berlayar, jelas saat itu belum mengenal yang namanya kompas. Lalu dengan cara apa sehingga nenek moyang dapat mengetahui arah utara, selatan, barat, timur, barat daya, semua arah mata angin dengan tepat? Inilah cara nenek moyang menentukan arah tanpa kompas.
Warna Awan di Langit
Dahulu, ketika nenek moyang melaut, mereka menentukan arah dengan mengandalkan warna awan di langit. Ini cara yang dipilih jika nenek moyang tidak bergantung pada arah mata angin dan hanya ingin segera mengetahui daratan berada.
Jika warna awan mulai tampak memiliki warna keputih-putihan, maka dapat dipastikan sudah mulai dekar dengan daratan. Namun jika warna awan masih samar-samar dengan warna putih yang masih tersebar, maka menjadi sebaliknya. Yaitu, mereka masih jauh dengan daratan.
Burung Jagong
Melihat burung jagong, maka nenek moyang dapat menentukan arah barat dan barat laut. Kebiasaan burung Jagong ini adalah mencari makan ke arah tenggara. Ketika nenek moyang melihat sekelompok burung Jagong terbang ke tenggara, maka mereka dapat menentukan arah barat dan barat laut.
Kilat
Ketika nenek moyang terdampar di laut dan saat itu akan turun hujan, maka mereka menggunakan cara ini untuk menentukan arah daratan. Nenek moyang dapat menentukan arah mana ketika jenis kilat tertentu terlihat di langit.
Dan jika sudah terjadi kilat dan mengetahui arah mana daratan, maka nenek moyang akan segera menuju ke daratan tersebut. Karena selain sebagai petunjuk arah, kilat juga sebagai petunjuk bahwa sebentar lagi akan datang angin atau hujan lebat.
Gelombang Darat
Biasanya nenek moyang dapat merasakan getaran gelombang daratan yang terpantul dan mengenai perahu mereka. Pantulan ombak menandakan sebagai gelombang daratan. Ketika perahu nenek moyang tersambar oleh gelombang darat, maka mereka sudah dekat dengan daratan.
Kelompok Bintang-bintang
Tersesat dan terdampar di laut ketika malam hari memang bukan hal yang menyenangkan. Namun nenek moyang tidak panik jika kejadian tersebut terjadi. Karena mereka dapat segera menentukan arah pulang.
Dengan melihat kelompok bintang-bintang di langit, maka nenek moyang dapat menentukan arah utara, selatan, dan arah mata angin dengan baik. Ketika nenek moyang melihat kelompok bintang biduk, maka itu adalah arah utara.
Ketika nenek moyang melihat kelompok bintang pari, maka itu adalah arah selatan. Adanya kelompok bintang orion, itu sebagai arah barat. Adanya kelompok bintang tujuh, maka menunjukkan arah timur. Dan jika melihat kelompok bintang tiga, itu adalah arah tenggara.