Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – “Hari ini, kita berada pada momen penting perayaan kemerdekaan. Momen ini tidak boleh dilewatkan, meski kita masih berada pada masa pandemi Covid-19,” begitu kata Dra Hj Hendriati Sabir, M.Pd, Kepala SD Negeri Borong, yang pada pagi tadi, Senin (17/8/2020), bertindak sebagai pembina upacara.
Hendriati Sabir menambahkan, peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia ini merupakan bagian dari pendidikan karakter, untuk menumbuhkan semangat nasionalisme di kalangan murid-murid sejak dini.
Dikatakan, upacara hari ini akan jadi pengalaman dan kenangan bagi anak-anak nanti bahwa mereka pernah merayakan upacara penaikan sang saka Merah Putih secara offline dan online.
Peserta upacara yang hadir secara offline mematuhi protokol kesehatan dengan mengenakan masker.
“Nanti pada saat dewasa, anak-anak akan bercerita bahwa pernah di tahun 2020, merayakan hari kemerdekaan secara daring. Anak-anak menjadi saksi sejarah tentang kondisi negara dan dunia yang masih dilanda wabah Corona,” lanjutnya.
Upacara HUT ke-75 Kemerdekaan RI memang dilakukan dengan dua pendekatan, yakni secara online dan offline.
Peserta yang hadir langsung di lapangan SD kompleks Borong hanya terdiri dari petugas penggerek bendera, sebagian anak yang tergabung dalam drumben, dan sejumlah guru yang mengenakan seragam batik Korpri.
Menariknya, peserta upacara yang ikut dalam kelompok drumben ada yang merupakan alumni SD Negeri Borong, yang baru saja masuk SMP.
Mengakhiri amanatnya, Hendriati Sabir, mengajak seluruh peserta berteriak lantang, “Merdeka!” Teriakan itu dibalas peserta: merdeka! Ia bahkan meminta anak-anak yang ikut upacara secara virtual mengulang teriakan merdeka tersebut.
Ada lebih dari 90an room yang tampak di layar gawai. Satu room terdiri dari 2-5 murid yang kebetulan bertetangga.
Peserta upacara virtual ini menggunakan aplikasi CloudX. Kepala sekolah tak henti-henti menyapa murid-muridnya melalui layar telepon genggam yang dipasang di pinggir lapangan upacara.
Penggerek bendera upacara HUT Kemerdekaan ke-75 SD Negeri Borong terdiri dari Andi Tiwi (kelas 5B), Rivana (kelas 6B), dan Aish aqilah (kelas 6B).
Sedangkan pemimpin upacaranya adalah Andi Angga, murid kelas 6B. Andi Angga mengaku sempat gugup tapi kemudian senang karena dipercaya jadi pemimpin upacara.
Usai upacara penaikan bendera, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu-lagu wajib nasional secara medley.
Anak-anak kelompok drumben dan penyanyi dilatih oleh Neny Wahyuni Wahab, S.Pd dan Andi Zubaedah, S.Pd.
Murid-murid sekolah yang terletak di Kecamatan Manggala itu dengan penuh semangat membawakan sejumlah lagu dengan dirigen Syahla Anaqa Husema.
Dimulai dengan lagu “Hari Merdeka”, “Garuda Pancasila”, dan “Maju Tak Gentar”. Mereka juga membawakan lagu “Halo-halo Bandung”, “Sorak-sorak Bergembira”, dan lagu “Mars SD Negeri Borong”.
Anak-anak yang menyanyikan lagu di rumah mereka masing-masing, bernyanyi sambil mengibar-ngibarkan bendera Merah Putih berukuran kecil.
Ibu Erna, yang dengan sabar menunggu dua anaknya ikut dalam drumben, merasa bangga anaknya berkesempatan ikut upacara penuh sejarah ini.
Orang tua dari Zalfa, kelas 4, dan Muhammad Abid, yang sudah tamat ini, tak henti-henti memotret dan memvideokan jalannya upacara.
“Biar nanti mereka bisa cerita tentang pengalamannya di masa sekolah, yang tak semua orang menjalaninya,” tandasnya.(*)