Anak-anak biasanya terbuka menceritakan pengalamannya. Mereka dengan polos mengungkapkan apa yang dirasakan, yang mungkin terdengar lucu.
Begitulah yang ter-gambar ketika pelaksanaan imunisasi campak rubella di SD Negeri Borong, Kecamatan Manggala, Makassar, Kamis, 2 Juni 2022.
Kegiatan imunisasi yang menyasar murid-murid kelas 1-5 itu, dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Batua.
Di meja registrasi, petugas nakes tampak sabar mencocokkan identitas diri seorang murid dengan lembaran Kartu Keluarga di tangannya.
Murid itu diminta menyebut nama dan tanggal lahirnya. Terlihat sederhana, tapi tidak semua anak lancar menyebut identitas nya.
Makanya penting ada orang tua mendampingi. Apalagi tidak semua anak dengan mudah mau di-imunisasi.
Beberapa anak terlihat ragu, bahkan takut. Ada yang menoleh saat nakes mulai memegang jarum suntik-nya, ada yang menutup mata dengan salah satu tangannya, ada pula yang memeluk erat ibunya.
Begitu jarum suntik mengenai lengannya, ekspresi wajahnya berubah meringis.
Begitu selesai mengikuti imunisasi campak rubela tersebut, mereka keluar ruangan kelas 1, yang jadi lokasi kegiatan, sambil memegang sebelah lengannya.
“Saya tadi berteriak… kucubit Bu guru,” kisah Aisyah.
Murid kelas 2A itu memeluk erat Rosmiaty, S.PdI yang berada di situ. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SD Negeri Borong itu, mencoba mendiamkan muridnya dengan cara memeluk anak itu.
Aisyah mengaku sakit saat di imunisasi. Sedangkan, temannya, Citra mengaku hanya sakit sedikit.
“Ikh, kalau saya sakit sekali… rasanya tanganku mau patah,” ujar Firzanah.
Asy syafa juga mengaku sakit meski pernah punya pengalaman ikut vaksinasi Covid-19, baik vaksinasi pertama maupun kedua.
Sedangkan, Asmanadia, yang semula tidak mau di imunisasi, setelah dibujuk ibunya, murid kelas 1 itu pun ikut.
Gadis kembar Hana dan Sofi juga semula punya sikap yang sama, tidak mau di imunisasi. Tapi belakangan bersedia.
Hana mengungkapkan, tadinya dia mengira bahwa dia lupa membawa formulir. Formulir yang dimaksud adalah fotokopi Kartu Keluarga sebagai data diri.
Berbeda dengan itu, Ibrahim, yang baru duduk di kelas 2A, dengan lugas menyampaikan bahwa dia sama sekali tidak merasakan sakit.
Mardiana, ibu dari Ibrahim menyampaikan senang anaknya ikut imunisasi. Karena anaknya itu tidak lengkap imunisasi-nya.
Alasannya, kadang malas. Dua anaknya ikut program ini, yang satu adalah kakak Ibraham, bernama Ridwansyah, muridvkelas 5B.
Tak hanya orang tua yang terlihat dengan sabar mendampingi anaknya, guru pun ikut membantu mengarahkan murid-muridnya. Amir, security SD Negeri Borong, terlihat pula ikut membantu pelaksanaan imunisasi di sekolahnya.
Drg Nurwahidah, nakes dari Puskesmas Batua, menjelaskan, mereka tak hanya melaksanakan imunisasi di SD Negeri Borong.
Beberapa sekolah di Kecamatan Manggala juga masuk dalam agenda kegiatan, antara lain
SD Inpres Batua 1, SD Inpres Batua 2, SD Inpres Tello Baru 1, SD Inpres Tello Baru 2, SD Negeri Paccinang, SD Negeri Paccinang 1, dan SD Muhammadiyah. (*)