Belajar Aksara Jawa: Jenis-jenis dan Cara Penggunaannya

Aksara Jawa merupakan aksara yang digunakan sebagai sarana penulisan pada zaman dahulu. Aksara ini disebut juga dengan Hanacaraka, Carakan, dan Dentawyanjana.

Belajar Aksara Jawa dan jenis-jenis Aksara Jawa. Aksara Jawa, juga dikenal sebagai Hanacaraka, Carakan, atau Dentawyanjana, adalah salah satu aksara tradisional Indonesia yang berkembang di pulau Jawa.

Aksara ini terutama digunakan untuk menulis bahasa Jawa, tetapi dalam perkembangannya juga digunakan untuk menulis beberapa bahasa daerah lainnya seperti bahasa Sunda, Madura, Sasak, dan Melayu, serta bahasa historis seperti Sanskerta dan Kawi.

Aksara Jawa merupakan turunan dari aksara Brahmi India melalui perantara aksara Kawi dan berkerabat dekat dengan aksara Bali. Aksara Jawa aktif digunakan dalam sastra maupun tulisan sehari-hari masyarakat Jawa sejak pertengahan abad ke-15 hingga pertengahan abad ke-20 sebelum fungsinya berangsur-angsur tergantikan dengan huruf Latin.

Aksara ini masih diajarkan di DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sebagian Jawa Barat sebagai bagian dari muatan lokal, tetapi dengan penerapan yang terbatas dalam kehidupan sehari-hari.

Aksara Jawa adalah sistem tulisan abugida yang terdiri dari sekitar 20 hingga 33 aksara dasar, tergantung dari penggunaan bahasa yang bersangkutan. Seperti aksara Brahmi lainnya, setiap konsonan merepresentasikan satu suku kata dengan vokal inheren /a/ atau /É”/ yang dapat diubah dengan pemberian diakritik tertentu.

Arah penulisan aksara Jawa adalah kiri ke kanan. Secara tradisional aksara ini ditulis tanpa spasi antarkata (scriptio continua) namun umum diselingi dengan sekelompok tanda baca yang bersifat dekoratif.

Baca Juga:  Apa Perbedaan Ligamen dan Tendon? Simak Penjelasannya!!

Tidak diketahui secara pasti kapan aksara Jawa mulai dikenal dan digunakan untuk menyebarkan informasi. Sebelum berkembang menjadi ha-na-ca-ra-ka, aksara ini lebih dikenal sebagai aksara Jawa Kuno.

Sejarah Aksara Jawa

Tokoh Aji Saka disebut-sebut sebagai pencipta aksara Jawa, menurut catatan sejarah populer. Dikutip dari buku Makna Simbolik Legenda Aji Saka yang ditulis oleh Slamet Riyadi, Aji Saka bukanlah pencipta Aksara Jawa melainkan pembangun dan penyempurnaan aksara tersebut.

Menurut Serat Aji Saka dalam kumpulan teks Suluk Plenceung koleksi Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, setelah mendapatkan wejangan ilmu kesempurnaan dari Begawan Antaboga, Raden Aji pergi ke Mekah untuk berguru kepada Nabi Muhammad SAW.

- Iklan -

Dalam perjumpaan itu, Aji Saka diminta untuk menciptakan aksara sebagai perimbangan aksara Arab. Ia kemudian menciptakan aksara ha-na-ca-ra-ka yang berjumlah 20. Diperkirakan aksara diciptakan pada abad ke-7.

Sementara itu, pendapat lain sebagaimana diutarakan oleh Hadisoetrisno, pencipta aksara ha-na-ca-ra-ka adalah Prabu Nur Cahya atau Sang Hyang Nur Cahya di negeri Dewani yang memiliki tanah jajahan sampai negeri Arab dan Jawa.

Baca Juga:  Sasadu, Rumah Adat Maluku Utara : Sejarah, Fungsi, Keunikan, Ciri-ciri dan Filosofinya

Prabu Nur Cahya merupakan putra Sang Hyang Sita atau Nabi Sis. Selain aksara Jawa, dia diketahui menciptakan aksara Latin, Arab, China, dan lainnya. Aksara tersebut disebut Sastra Hendra Prawata. Dalam hal ini, Aji Saka berperan sebagai pembangun dan penyempurna bentuk aksara Jawa.

Aksara Jawa sebagaimana disempurnakan oleh Aji Saka terdiri dari 20 aksara. Dikutip dari buku Pelestarian dan Modernisasi Aksara Daerah yang disusun oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, terdapat arti kata yang menjadi hafalan sebagaimana tertulis dalam Layang Ha-na-ca-ra-ka, sebagai berikut:

ha na ca ra ka : ada utusan
da ta sa wa la : (mereka) saling tidak cocok
pa dha ja ya nya : sama-sama unggul
ma ga ba tha nga : sama-sama menjadi mayat

Jenis-jenis Aksara Jawa

Dikutip dari buku Pepak Bahasa Jawa oleh Febyardini Dian dkk, berikut aksara Jawa lengkap dengan pasangan dan juga sandhangannya.

1. Aksara Jawa dan Pasangannya

Aksara Jawa terdiri dari 20 aksara. Untuk menekan vokal konsonan di depannya, dibutuhkan pasangan dari masing-masing aksara.

Aksara Jawa dan pasangannya.Aksara Jawa dan pasangannya. Foto: Buku Pepak Bahasa Jawa oleh Febyardini Dian dkk

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU