Berbeda dengan Filmnya, Ini 7 Kejadian Nyata di Titanic

Siapa yang tak kenal dengan film Titanic, salah satu karya legendaris James Cameron yang dirilis pada tahun 1997 dan pernah memegang rekor pendapatan tertinggi dalam sejarah perfilman. Film ini menghadirkan sebuah drama yang menggugah perasaan tentang cinta, tragedi, dan kesedihan, yang tetap memberi dampak yang mendalam bahkan setelah lebih dari 23 tahun sejak dirilisnya.

Titanic diadaptasi dari kejadian sebenarnya pada tahun 1912, di mana kapal mewah Titanic berlayar dari Liverpool menuju Amerika dan mengalami bencana yang mengakibatkan tenggelamnya kapal. Seperti kebanyakan adaptasi film, ada beberapa perubahan yang dilakukan dalam cerita untuk menambah dramatisasi atau untuk keperluan naratif.

Berikut adalah beberapa peristiwa yang tidak terjadi dalam versi asli kejadian tersebut, namun ditampilkan dalam film Titanic.

Mengunci Para Penumpang di Kelas Terbawah

Adegan dalam film Titanic di mana para penumpang kelas tiga dipaksa untuk tidak naik ke dek atas dengan mengunci pintu akses dari berbagai sisi, sebenarnya tidak sesuai dengan versi kejadian aslinya. Menurut sejarawan dan penulis Tim Maltin, adegan tersebut merupakan “sebuah kebohongan besar.”

Menurut penjelasannya kepada Radio Times, “ketika perintah untuk menurunkan kapal penyelamat atau kapal sekoci diberikan, salah satu perintah lainnya adalah membuka semua pintu akses dan tidak ada diskriminasi antara kelas pertama dan penumpang kelas tiga.”

Tidak Mungkin Jack Masuk ke Kelas Utama Bersama Rose (dan sebaliknya)

Para penumpang dari kelas tiga atau dek paling bawah tidak diizinkan untuk berada di area mana pun yang termasuk ke dalam kelas pertama. Demikian pula, penumpang dari kelas pertama tidak diizinkan untuk memasuki wilayah kelas tiga.

Baca Juga:  SINOPSIS: Fall, Sebuah Film Thriller Bertahan Hidup yang Ekstrem

Dalam buku Reel V. Real: How Hollywood Turns Fact Into Fiction, penulis Frank Sanello mengutip seorang sejarawan yang tidak disebut namanya, yang menjelaskan kejadian sebenarnya di kapal Titanic. “Pemisahan antar kelas benar-benar ketat. Leonardo DiCaprio tidak akan mungkin diizinkan berdekatan dengan Kate Winslet di dalam kapal.”

Warna Air yang Lebih Gelap

Menurut NASA, kehidupan laut yang beragam dapat menyebabkan air di lautan terkadang berubah menjadi berwarna hitam, kotor, dan berlendir. Namun, perbedaan kontras terlihat dalam film Titanic, di mana air yang membanjiri kapal memiliki warna yang jernih dan tidak pekat seperti yang dijelaskan oleh NASA.

Jack dan Rose Tidak Bisa Bertahan Hidup Lama

Film Titanic berhasil menghadirkan momen yang mengharukan di mana Jack dan Rose berjuang untuk bertahan hidup saat kapal Titanic tenggelam. Mereka harus menghadapi dinginnya air yang mengalir ke dalam bagian lambung kapal, menyebabkan mereka menggigil. Jack dan Rose bertahan di dalam kapal bertahan cukup lama sebelum akhirnya mereka terjatuh ke dalam air yang jauh lebih dingin.

- Iklan -

Meskipun reaksi psikologis terhadap air dingin atau membeku dapat bervariasi, penting untuk dicatat bahwa masuk ke dalam air dengan suhu -2 derajat Celsius hanya memberikan kesempatan hidup sekitar 15-30 menit, seperti yang dijelaskan oleh Daniel Allen Butler dalam bukunya “Unsinkable: The Full Story of RMS Titanic”.

Meskipun suhu air di dalam kapal mungkin lebih tinggi daripada di luar, dalam kehidupan nyata Jack dan Rose akan berisiko mengalami hipotermia dan kehilangan kesadaran akibat kedinginan tersebut.

Menghadirkan Tradisi Militer Amerika, Bukan Inggris

Will Murdoch, perwira utama di kapal Titanic, digambarkan dalam film melakukan sebuah penghormatan ala militer Amerika sebelum kemudian mengakhiri hidupnya dengan menembak kepalanya.

Baca Juga:  5 Rekomendasi Film Tentang Ayah, Penuh Emosi dan Haru

Penghormatan yang dilakukan oleh Will dalam film dilakukan dengan gaya militer Amerika, di mana telapak tangan menghadap ke bawah. Namun, seharusnya dalam konteks kru kapal yang kebanyakan berasal dari Inggris, mereka akan melakukan penghormatan militer dengan telapak tangan menghadap ke luar, sesuai dengan tradisi militer Inggris.

Will Murdoch Adalah Pahlawan Ketika Kapal Tenggelam

Film ini tidak sepenuhnya menggambarkan sosok Will Murdoch sesuai dengan fakta yang terjadi dalam kejadian sebenarnya. Sebagaimana diketahui, Will Murdoch memilih untuk mengakhiri hidupnya setelah ia menembak dua penumpang yang bertengkar dalam perjuangan masuk ke sekoci penyelamat. Namun, menurut laporan dari The Telegraph, Murdoch sebenarnya dianggap sebagai pahlawan di kapal Titanic.

Dia aktif dalam penurunan 10 sekoci penyelamat saat kapal mulai tenggelam dan membantu dalam evakuasi penumpang ke sekoci-sekoci tersebut. Menurut BBC, pada tahun 1998, wakil presiden 20th Century Fox bahkan mengunjungi Scott, keponakan Murdoch yang berusia 80 tahun, di Dumfries, Skotlandia, untuk meminta maaf secara langsung atas penggambaran yang terlalu dramatis dari sosok Murdoch dalam film Titanic.

Kapal yang Tidak Bisa Tenggelam

Di awal film, ibu Rose, Ruth, terlihat mengamati kapal dengan sedikit rasa bangga sambil berkomentar, “so, this is the ship they say is unsinkable (jadi, ini kapal yang mereka bilang tidak bisa tenggelam).”

Namun, seperti yang dikutip dari pernyataan Richard Howells kepada BBC, “tidak semua orang berpikir demikian. Itu hanya sebuah mitos belaka, yang digunakan untuk membuat cerita lebih menarik.”

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU