Beredar Sejumlah Mahasiswi Muslim India Dilarang Masuk Kampus untuk Belajar

Beredar Sejumlah Mahasiswi Muslim India Dilarang Masuk Kampus untuk Belajar. Mahasiswi Muslim di Negara Bagian Karnataka, India, terpaksa harus mengikuti perkuliahan di luar ruang kelas.

Para Mahasiswi Muslim India itu dilarang masuk kelas karena hijab yang mereka pakai. Dilansir Al-Jazeera dan Kumparan.com, mereka diusir dari kelas pada Desember 2021 ketika hendak memasuki ruangan.

“Ketika kami sampai di pintu kelas, dosen mengatakan kami tidak bisa masuk dengan masih memakai hijab. Ia meminta kita melepaskannya,” ungkap A H Almas saat diwawancarai media asal Qatar itu.

Sejak saat itu, total enam Mahasiswi Muslim India di sebuah perguruan tinggi di Distrik Udupi, Karnataka, terpaksa harus duduk di luar kelas demi mengikuti perkuliahan. Administrasi perguruan tinggi tersebut mengatakan, hijab bukanlah bagian dari seragam sekolah. Oleh karenanya, penggunaan hijab menjadi sebuah pelanggaran tata tertib.

Baca Juga:  Pemain Terbaik AFF Futsal 2024, Wendy Brian Ick: Berkat Jasa Ibu

Bahkan, sejak 31 Desember 2021, nama mereka di daftar kelas dicatat sebagai “absen.” Padahal, keenam mahasiswi masuk kuliah setiap hari. “Kami tak akan gentar, tidak akan,” ujar salah satu mahasiswi bernama Aliya Assadi.

Kabar mengenai situasi yang mereka alami beredar luas, setelah foto yang menunjukkan mereka sedang duduk di tangga luar kelas menjadi viral di media sosial. Tak hanya diusir karena hijabnya, Almas mengaku ia dan kelima temannya menjadi sasaran ejekan dan diskriminasi.

Baca Juga:  Pemain Terbaik AFF Futsal 2024, Wendy Brian Ick: Berkat Jasa Ibu

“Duduk di luar ruang kelas setiap harinya bukanlah hal yang menyenangkan. Dosen dan teman-teman kuliah kami meledek kami. Mereka menanyakan apa salahnya jika kami melepas hijab kami. Kenapa tidak ikuti aturan saja, kata mereka,” jelas Almas.

“Salah satu teman saya jatuh sakit karena siksaan mental ini.”

Beban pikiran keenam mahasiswi ini semakin berat ketika dihadapkan dengan ujian tahunan. Untuk bisa mengikuti ujian, ada minimal persentase kehadiran yang harus terpenuhi. Sementara, mereka sudah dicatat absen sejak 31 Desember lalu.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU