Bertempat di Mau.Co Ruang, Bersama Institute for Peace and Goodness melaksanakan workshop literasi damai dengan tema “Anak Muda dan Perubahan”. Workshop yang dihadiri oleh mayoritas mahasiswa dari UIN ini menghadirkan dua orang pembicara, yakni Kurnia SAg dan Rahayu SAg.
Kurnia, salah seorang pembicara yang hadir dalam kegiatan ini menyebutan bahwa proses menulis adalah proses yang membutuhkan pembiasaan.
“Namun, proses ini harus dijalankan karena akan membantu kita dalam banyak hal. Olehnya itu, ruang-ruang untuk membangun semangat literasi perlu diperbanyak,” ujar alumni Studi Agama UINAM yang juga terpilih sebagai Awardee LPDP.
Pengalaman yang sama juga disampaikan oleh Rahayu. Rahayu adalah alumni Workshop Penulisan sebelumnya yang dilaksanakan oleh Bersama Institute. Pasca workshop, tulisannya terkait Anak Muda dan Perdamaian berhasil diterbitkan oleh media nasional.
Selain mendengarkan paparan dari para pembicara, workshop ini juga dilanjutkan dengan proses penggalian ide terkait tulisan yang akan diselesaikan oleh peserta.
Founder Bersama Institute for Peace and Goodness, Syamsul A Galib berharap, dari workshop ini dapat lahir tulisan-tulisan yang mendukung semangat toleransi dan perhargaan atas iman yang berbeda di kalangan anak muda yang ditulis oleh anak-anak muda. (LIS)