Dari Abu Yahya, Syuaib bin Sinan Radhyallahu anhu berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berkata, “Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin, sesungguhnya uruaannya itu baIk. Ini tidaklah didapati, kecuali seorang mukmin jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur, itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar, itupun baik baginya. (HR Muslim no 2999)
Faedah Hadist
1. Hadist tersebut mengandung keimanan bahwa keadaan orang-orang beriman itu semuanya baik. Benilai kebajikan dan pahala di sisi Allah SWT. Baik dengan kondisi yang terlihat membuatnya senang atau pun susah. Hal ini hanya didapati pada seorang mukmon dan tidak pada yang lainnya.
2. Seorang hamba yang sempurna imannya, akan selalu bersyukur kepada Allah Taala ketika senang dan bersabar ketika susah. Maka dalam semua keadaan dia, senantiasa ridha kepada Allah Taala dalam segala ketentuan takdirNya. Sehingga kesusahan dan musibah yang menimpanya berubah menjadi nikmat dan anugerah baginya.
Dosa dan Keburukan
3. Orang yang tidak beriman akan selalu berkeluh kesah dan murka ketika ditimpa musibah. Sehingga semua dosa dan keburukan akan menimpanya. Dosa di dunia karena ketidaksabaran dan ketidakridhaannya terhadap ketentuan takdir Allah Taala. Serta di akhirat akan mendapat siksa neraka.
4. Keutamaan dan kebaikan dalam semua keadaan hanya diraih oleh orang-orang yang sempurna imannya.
5. Hasiat ini menunjukkan besarnya keutamaan bersyukur di saat senang dan bersabar di saat susah. Bahkan kedua sifat inilah yang merupakan penyempurnaan keimanan seorang hamba.
Dalam Al-Quran, Allah azza wa jalla msmuji secara khusus hamba-hambaNya yang memiliki dua sifat tersebut. Sebagai orang-orang yang bisa mengambil pelajaran ketika menyaksikan tanda-tanda kemahakuasaan Allah. “Sesungguhnya pada yang demikian itu, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang yang sangat sabar dan banyak bersyukur”. (QS Luqman :31). (Syaikh Shalih Al Utaaimin/ana)